Deflasi 4 Bulan Berturut-turut karena Daya Beli Masyarakat Turun? Ini Kata BPS
JAKARTA, - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan penyebab Indonesia mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut pada Mei-Agustus 2024.
Tercatat, pada Mei terjadi deflasi sebesar 0,03 persen lalu deflasi meningkat pada Juni dan Juli masing-masing menjadi 0,08 persen dan 0,18 persen. Lalu kembali ke 0,03 persen pada Agustus 2024.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini membantah penyebab deflasi selama empat bulan ini karena adanya penurunan daya beli masyarakat.
Baca juga: Indonesia Catat Deflasi Empat Bulan secara Berturut-turut
Dia bilang, deflasi justru terjadi karena pasokan beberapa komoditas yang berlimpah sehingga harga-harga ikut turun.
Berlimpahnya pasokan akibat adanya musim panen beberapa komoditas tanaman pangan dan holtikultura seperti panen tomat di Sorong, Jember, Klaten, Gorontalo, dan Baubau.
Selain itu, turunnya biaya produksi pangan seperti harga ayam ras pedaging hidup (live bird) di tingkat produsen maupun penurunan harga jagung pipilan yang merupakan bahan pakan ternak juga menjadi faktor penyebab terjadinya deflasi.
"Ini artinya deflasi masih terjadi di sisi penawaran (supply). Jika hal ini diduga karena berdampak pada pendapatan (daya beli) masyarakat di subsektor pertanian, hortikultura, pertanian, dan peternakan maka kita perlu kaji lebih lanjut untuk membuktikan," ujarnya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Dia menambahkan, kalaupun memang daya beli masyarakat menurun, maka kemungkinan mereka akan menahan konsumsi non-makanan. Itu artinya, seharusnya penurunan daya beli ini akan terlihat pada penurunan permintaan dari konsumsi non-makanan.
Lagipula, kata dia, deflasi yang terjadi secara berturut-turut bukan hanya terjadi pada 2024 saja, tetapi juga sempat terjadi pada 1999, 2008, dan 2020.
Baca juga: Daya Beli Kelas Menengah RI Terimpit Hitungan Baru Pajak Penghasilan hingga Wacana Tapera
Setelah krisis keuangan Asia, Indonesia sempat mengalami deflasi 7 bulan berturut-turut pada Maret-September 1999 akibat depresiasi nilai tukar rupiah dan penurunan sejumlah harga barang.
Kemudian deflasi beruntun juga pernah terjadi selama Desember 2008 sampai Januari 2009 saat krisis finansial global, penurunan harga minyak dunia, dan permintaan domestik yang melemah.
Pada 2020 juga sempat terjadi deflasi selama 3 bulan berturut-turut pada Juli-September 2020 ketika empat kelompok pengeluaran mengalami deflasi.
Keempat kelompok pengeluaran itu ialah kelompok makanan minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok transportasi, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
"Dengan empat kelompok ini mengindikasikan bahwa penurunan daya beli 2020 pada periode awal pandemi Covid 2019 kemarin," ucapnya.
Baca juga: Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Tanda Nyata Daya Beli Melemah?
Terkini Lainnya
- Harga Bahan Pokok Senin 16 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Hidrolisat Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Ini Deretan Bisnis Milik Arsjad Rasjid yang Didepak dari Ketua Kadin
- Penjelasan Transjakarta soal Perbedaan JakLingko dan Mikrotrans
- Soal Subsidi KRL Berbasis NIK, Commuter Line: Belum Ada Arahan dari Kemenhub
- Tiga Direktur ASDP Gugat KPK Soal Penetapan Tersangka, Erick Thohir Buka Suara
- Program Beli Rumah Bebas Pajak Diperpanjang, BTN" Pede" Kinerja Kredit Moncer
- Program Makan Bergizi, KKP Bakal Tetapkan Standar Pengolahan Produk Ikan untuk