pattonfanatic.com

IHSG Awal Sesi Hijau, Rupiah Masih Loyo

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (3/9/2024). Hal berbeda terjadi dengan mata uang garuda yang melemah pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.01 WIB, IHSG berada di posisi 7.712,799 atau naik 18,26 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.694,530.

Sebanyak 224 saham melaju di zona hijau dan 86 saham di zona merah. Sedangkan 217 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 324,24 miliar dengan volume 709.950 saham.

Baca juga: IHSG Ditutup Hijau, Rupiah Menguat

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, pada dasarnya September selalu menjadi bulan yang penuh tantangan pada IHSG dan pasar global, khususnya Amerika Serikat (AS).

Namun demikian ada harapan pasar akan melampaui ekspektasi karena ada harapan penurunan tingkat suku bunga bank sentral AS, The Fed.

Namun di sisi lain, pasar saham juga dipengaruhi dengan adanya ketegangan antara China dan Jepang. China dikhawatirkan akan memberikan pembalasan di bidang ekonomi yang lebih berat terhadap Jepang, ketika ada pembatasan penjualan dan servis peralatan pembuatan chip. Ia memperkirakan, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.580 – 7.780," ujar Maximilianus, dalam analisisnya Selasa (3/9/2024).

Bursa Asia mayoritas hijau, dengan pertumbuhan Strait Times 0,63 persen (21,82 poin) ke level 3.484,909, Shanghai Komposit terkoreksi 0,06 persen (1,7 poin) ke posisi 2.809,32, Nikkei tumbuh 0,17 persen (64,70 poin) ke level 38.765,60, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,24 persen (43,18 poin) ke posisi 17.648.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.28 WIB rupiah berada pada level Rp 15.572 per dollar AS atau turun 47,5 poin (0,31 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.573 per dollar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pedagang mengurangi taruhan untuk pelonggaran kebijakan agresif oleh Federal Reserve dengan fokus sekarang beralih ke laporan pekerjaan AS yang penting di akhir minggu ini.

Dari dalam negeri, Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia terkontraksi lebih dalam ke level 48,9 pada Agustus 2024.

Indeks ini menunjukkan penurunan tajam pada kondisi pengoperasian selama 3 tahun. Berdasarkan laporan terbaru S&P Global, Senin (2/9/2024), indeks yang menggambarkan aktivitas manufaktur nasional itu turun dari bulan sebelumnya yang berada di level 49,3.

Pada perdagangan kemarin, mata uang rupiah ditutup melemah 70 point walaupun sebelumnya sempat melemah 105 point di level Rp.15.525 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.455.

"Sedangkan untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.510 - Rp.15.590," ungkap dia.

Baca juga: Pasar Saham Asia Pasifik Mayoritas Hijau, Inflasi Korea Selatan Jadi Sorotan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat