Bertemu Mentan Liberia, Amran Singgung "Food Estate" hingga Cetak Sawah 1 Juta Hektar
JAKARTA, - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia siap mendukung pengembangan pertanian Liberia.
Hal itu disampaikan Amran saat bertemu Menteri Pertanian Liberia Alexander Nuetah di sela-sela rangkaian acara Indonesia Africa Forum (IAF) di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024).
“Saya sampaikan tadi bagaimana Indonesia membangun food estate dan berupaya untuk melakukan transformasi dari pertanian konvensional ke modern, prinsipnya kami sangat terbuka untuk membantu dan bekerja sama, kami akan segera mengirim para ahli pertanian yang kami miliki untuk membantu pengembangan pertanian di Liberia,” kata Amran, dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian, Selasa (3/9/2024).
Kedua menteri sepakat untuk segera menandatangani kerja sama yang fokus pada pembangunan sektor pertanian kedua negara.
Baca juga: Bakal Cetak 1 Juta Hektar Sawah, Mentan Butuh Rp 35 Triliun
Dalam pertemuan tersebut, Mentan Amran juga menyampaikan sederet program dan kebijakan swasembada pangan yang telah dilakukan Indonesia, termasuk program cetak sawah seluas 1 juta hektar yang secara masif sedang dilaksanakan di berbagai wilayah di Tanah Air.
Mendengar itu, Alexander Nuetah mengaku terkesan dengan program cetak sawah 1 juta hektar yang dilakukan Indonesia.
“Saya sangat terkesan dengan program yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Indonesia, terutama mengenai persiapan lahan sawah seluas 1 juta hektar untuk menanam padi. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan saya berharap negara saya bisa mencontoh hal yang sama. Saya kagum bahwa negara sebesar Indonesia dapat menjaga kemandiriannya dalam produksi pangan,” kata Nuetah.
Nuetah ingin agar perjanjian kerja sama segera ditindaklanjuti dan diwujudkan menjadi aksi nyata yang dapat membantu pembangunan di Liberia serta bidang pertanian lainnya.
“Kerja sama ini akan menghasilkan kolaborasi besar antara Indonesia dan Liberia. Indonesia memiliki banyak ahli di bidang pertanian yang bisa diandalkan. Setelah MoU ditandatangani, kami berharap para ahli dari Indonesia akan membantu kami mengembangkan sektor pertanian karena sektor ini sangat penting bagi pembangunan negara kami,” tutur Nuetah.
Baca juga: Anggaran Ketahanan Pangan Rp 124,4 Triliun, untuk Food Estate hingga Cetak Sawah
Terkini Lainnya
- Cara Mudah Transfer Uang dari BRI ke Bank Lain dengan BI Fast
- Pertamina dan Vale Indonesia Kerja Sama Penyediaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
- BFI Finance Tawarkan KPR "Fixed Rate" 10 Tahun untuk Konsumen
- Ditemani Thomas Djiwandono, Sri Mulyani Laporkan Perkembangan APBN ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Rombak Direksi Bulog, Erick Thohir Angkat Wahyu Suparyono Jadi Dirut
- AP I dan AP II Resmi Gabung, Jadi Angkasa Pura Indonesia
- Menteri Basuki Sebut Jokowi Akan Berangkat ke IKN Kamis
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Reduksi bagi Dosen dan Alumni Undip
- Tak Hanya Jalur Laut, Penyelundupan Benih Lobster Kini Marak lewat Udara
- Selama 2024 Negara Rugi Rp 260 Miliar Akibat Penyelundupan Benih Lobster
- Jelang Jokowi Berkantor di IKN, Menteri PUPR "Update" Pembangunan Landasan Pacu Bandara IKN hingga Gedung Kementerian
- Pemerintah Akan Bentuk Komite Khusus Pengganti Satgas BLBI
- Daftar Kereta Tarif Go Show dari Yogyakarta, Harga, dan Rutenya
- Cerita Bos BCA Gunakan AI Buat Jaring Nasabah dan Kredit
- BUMN Bio Farma Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Simak Kualifikasinya
- Naik Rp 3.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 3 September 2024
- Harga Emas di Pegadaian 3 September 2024
- KPPI Hentikan Penyelidikan Kasus Lonjakan Impor Benang Filamen Artifisial, Ini Sebabnya
- Pasar Saham Asia Pasifik Mayoritas Hijau, Inflasi Korea Selatan Jadi Sorotan
- Harga Bahan Pokok Selasa 3 September 2024: Mayoritas Naik, Kecuali Daging Sapi Murni