Kementan Ingin Kembangkan "Champion" Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga
JAKARTA, - Kementerian Pertanian (Kementan) ingin mengembangkan champion cabai untuk menjaga stabilitas harga cabai.
Plt Sekretaris Jenderal Kementan Ali Jamil mengatakan salah satu fungsi champion cabai adalah untuk memastikan stok dan harga merata secara nasional.
Kementan mengumpulkan para champion atau pelaku usaha cabai melalui Forum Cabai Nasional 2024 untuk koordinasi pergerakan cabai dari daerah surplus ke daerah yang kekurangan.
Terdapat sekitar 20 champion cabai yang dikumpulkan dalam forum hari ini.
“Harapan kami mengundang para champion yang hadir, paling tidak ada 20 champion, berharap itu berkembang untuk menangani cabai kita di lapangan,” kata Ali Jamil kepada awak media usai membuka acara Forum Cabai Nasional 2024 di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: Kementan Sebut Komoditas Cabai dan Bawang Merah Langganan Sumbang Inflasi
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muhammad Taufiq Ratule mengatakan, champion cabai sangat berperan untuk menyangga kekurangan produksi cabai di beberapa daerah.
“Champion punya logistik dan bekerja sama dengan kami, bagaimana champion ini berperan untuk menyangga kekurangan produksi sehingga secara cepat, kalau ada kenaikan harga akan dipasok cabai itu sudah siap di champion,” kata Taufiq.
“Ke depan akan kami pusatkan, champion-champion ini dihidupkan lebih banyak, dikembangkan, diadakan champion-champion yang lain karena sangat urgent,” ujar dia.
Dalam paparannya, Taufiq juga memastikan stok atau ketersediaan cabai rawit maupun merah nasional aman hingga Desember 2024.
Baca juga: Kementan Pastikan Stok Cabai Nasional Aman hingga Akhir Tahun
Taufiq mengatakan bahwa Kementan memiliki early warning system atau sistem peringatan dini yang bisa memprediksi stok cabai dalam satu tahun.
“Early warning system ini kita bisa memprediksi kebutuhan paling tidak setahun. Sampai dengan Desember (2024), sebetulnya untuk kebutuhan cabai itu aman untuk ketersediaan secara nasional,” kata Taufiq.
Namun, lanjut Taufiq, terdapat beberapa wilayah yang kekurangan pasokan cabai. Sehingga logistik cabai harus digerakkan dari wilayah lain yang surplus.
“Tapi secara total (ketersediannya) cukup,” ujar dia.
Baca juga: Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Terkini Lainnya
- Kolaborasi SWG dan ZConverter Hadirkan Solusi Kebutuhan Transformasi Bisnis
- DPR Nilai Ada Ketidakharmonisan Aturan dalam RPMK Tembakau
- Transparansi dan Akuntabilitas dalam Distribusi BBM Subsidi, Komitmen BPH Migas untuk Masyarakat
- Ketua Banggar DPR RI Harap Sri Mulyani Gabung Pemerintahan Prabowo Subianto
- Ditanya Bakal Jadi Menperin Era Prabowo, Ini Respons Agus Gumiwang
- Pengusaha Waswas PP 28/2024 Bikin Serapan Tembakau Turun
- Anindya Bakrie Sebut 3 Program Utama Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Upaya Perbaikan Kualitas Aset BNI Diapresiasi DPR
- Ketahui, Ini Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024
- Produksi Sarung Tangan Berpotensi Naik Usai Kebijakan Baru AS
- GMF AeroAsia Gandeng Arta Hanggar Indonesia, Bakal Buka Operasional Perawatan Pesawat di Bandara Halim
- Ini Keunggulan Produksi Susu Ikan Versi Pemerintah
- Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Progresif, Pemprov Jatim Terima Insentif Fiskal Rp 6,2 Miliar
- Strategi Bank Mandiri Cegah 1 Juta Serangan Siber per Hari
- Viva Apotek Hadirkan Promo PESTA, Pelanggan Belanja Bisa Dapat Emas
- Kementan Sebut Komoditas Cabai dan Bawang Merah Langganan Sumbang Inflasi
- Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Tak Gunakan Dana BOS hingga Gaji Guru
- Ekonom: Aset Industri Perbankan Syariah Bakal Segera Tebus Rp 1.000 Triliun
- BRI Insurance Jalin Kemitraan dengan Bank Jatim untuk Perluas Layanan Asuransi
- Hari Pelanggan Nasional, Blibli Tebar Poin "Reward"