Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah ada di Kepemimpinan Pemerintah
JAKARTA, - Pemerintah diharapkan menghasilkan lebih banyak kebijakan yang dapat mendorong ekonomi syariah di Indonesia.
Advisory Board of Center of Shariah Economic Development (CSED) Abdul Hakam Naja mengatakan, pemerintah kurang menaruh perhatian kepada hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi syariah.
Abdul menjelaskan, saat ini negara yang memanfaatkan ekonomi syariah untuk ekpor ke 57 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah China. Posisi berikutnya diikuti dengan India, Brasil, Amerika Serikat, dan Turki.
Baca juga: Ekonom: Aset Industri Perbankan Syariah Bakal Segera Tebus Rp 1.000 Triliun
Lebih spesifik ke sektor pangan, eksportir terbanyak ke negara OKI ditempati oleh Brasil, India, AS, dan Rusia. Sementara itu, Indonesia berada di posisi kelima.
"Jadi kuncinya di mana? Kuncinya adalah di kepemimpinan pemerintah. Kenapa pemerintah, karena pemerintah punya kewenangan, dana, sumber daya manusia. Pemerintah bisa memaksa. Dalam hal ini memang tampak kita Indonesia baru menyadari urusan ekonomi syariah ini menyangkut kepentingan semua," kata dia dalam Sharia Economics and Finance International Seminar dan Peluncuran Center of Shariah Economic Development (CSED), Selasa (3/9/2024).
Ia menambahkan, Indonesia dinilai kurang melembagakan dan mengembangkan praktik secara profesional.
Sebagai contoh, praktik Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 1905 itu sudah berprinsip syariah, tetapi kemudian tidak terlembagakan untuk diwariskan sampai hari ini.
Baca juga: Wapres Sebut Potensi Ekonomi Syariah RI Besar, tetapi Ini Tantangannya
Selain itu, Indonesia menjadi salah satu negara maju di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan banyaknya program studi.
Terkini Lainnya
- Lewat Kongsi-Kongsi 2024, Bank Mandiri Hadirkan Wadah Kolaborasi dan Jaringan Pebisnis
- Dorong Ekosistem UMKM, Maybank Gelontorkan Pembiayaan Rp 1 Triliun Lewat Batumbu
- Hasil Administrasi CPNS KemenpanRB Dirilis, Pelamar Bisa Ajukan Sanggah
- Insentif PPN DTP 100 Persen Diperpanjang, Perumnas Yakin Bisa Ringankan Beban Gen Z Beli Rumah
- Cara Mendapatkan Nomor Pembayaran Tilang
- Tiga Faktor yang Dinilai Jadi Penyebab Tupperware Bangkrut
- Menyelisik Peran PT GNI dalam Perkembangan Infrastruktur dan Ekonomi Desa Bunta
- BI Rate Turun, Bagaimana Suku Bunga Kredit Bank?
- ASABRI Ajak Anak Muda dalam Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
- KPPU Gandeng Organisasi Mahasiswa dalam Program Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM
- Sri Mulyani Harap Pemangkasan Suku Bunga The Fed Berdampak Positif ke Perekonomian
- Ikan Mentah Jadi Minuman, Intip Proses Produksi Susu Ikan di Pabriknya
- ASDP Beri Pelatihan HAKI untuk UMKM Binaan
- Bos Marvell Technology Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Presdir Menara Astra: Sinyal Positif terhadap Ekonomi...
- Kementan Ingin Kembangkan "Champion" Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga
- Beban Pengeluaran Kelas Menengah yang Terus Melonjak, Terutama buat Transportasi
- Kementan Sebut Komoditas Cabai dan Bawang Merah Langganan Sumbang Inflasi
- Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Tak Gunakan Dana BOS hingga Gaji Guru
- Ekonom: Aset Industri Perbankan Syariah Bakal Segera Tebus Rp 1.000 Triliun