BEI Lapor Ada 23 Perusahaan yang Bakal Melantai di Bursa, 5 Entitas Punya Aset Jumbo
JAKARTA, - PT Bursa Efek Indonesia BEI melaporkan terdapat 23 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham atau initial public offering (IPO).
"Hingga saat ini terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan resmi, Selasa (3/9/2024).
Ia bilang, sampai 30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan dana dihimpu mencapai Rp 5,15 triliun.
Berdasarkan nilai asetnya, terdapat satu perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar, kemudian 17 perusahaan aset skala menengah atau antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Lalu, ada 5 perusahaan aset skala besar atau diatas Rp 250 miliar.
Baca juga: Dugaan Kasus Gratifikasi Karyawan BEI Tak Ganggu Proses IPO
Adapun rincian berdasarkan sektornya, empat perusahaan untuk tiap sektor yakni consumer non-cyclicals, dan energy. Ada tiga perusahaan dari sektor basic materials.
Lalu ada tiap-tiap satu perusahaan dari sektor financial, healthcare, technology, dan transportation serta logistic.
Selain itu, ada dua perusahaan untuk tiap sektor yakni industrial dan infrastruktur.
Baca juga: RMKE Berencana Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun untuk Ekspansi Bisnis
Pipeline Obligasi
Nyoman mengatakan, hingga saat ini, telah diterbitkan 104 emisi dari 62 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 88,4 triliun.
Hingga 30 Agustus 2024, terdapat 115 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Adapun klasifikasinya, 2 perusahaan dari sektor basic materials dan industrial. Kemudian, ada 3 perusahaan untuk tiap sektor energi dan financial, dan 1 perusahaan dari consumer cyclicals.
Baca juga: BEI Buka Suara soal Kabar PHK Karyawan Imbas Gratifikasi IPO
Pipeline Right Issue
Untuk rights issue, per tanggal 30 Agustus 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun.
Serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian 8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 5 perusahaan dari sektor financial 4 perusahaan dari sektor energy dan comsumer cyclicals.
Selain itu, terdapat tiap-tiap 1 perusahaan dari sektor basic material, infrastruktur, dan transportation serta logistic.
Terkini Lainnya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kolaborasi Kadin dan SRC Bersihkan Kampung Batik Laweyan Bersama 500 Relawan
- Bertemu Prabowo, Sri Mulyani Bakal Jadi Menteri Lagi?
- Terapkan Standar Lingkungan Hidup, Agrowisata Sido Muncul Semarang Raih Penghargaan Adi Niti dari Kementerian LHK
- Kemenkeu Telah Siapkan Ruang Anggaran untuk Kementerian dan Lembaga Baru Prabowo
- Soal Potongan Gaji Pekerja untuk Dana Pensiun, Pengusaha: Tapera Saja Kita Tolak ...
- 20 Organisasi Industri Tembakau Desak Jokowi dan Prabowo Tak Setujui Standarisasi Kemasan Polos Rokok
- IHSG Ditutup Turun Tipis, Rupiah Menguat
- OJK Peringatkan Bank Muamalat untuk Tetap "Listing" di Bursa Efek
- Cuma 1 Persen Orang Indonesia yang Punya Tabungan di Atas Rp 100 Juta
- Bank Mandiri Hadir di Rumah123, Tawarkan Berbagai Aset Lelang dengan Harga Terjangkau
- Mampu Catatkan Peningkatan Laba, Ini Kontribusi PIS untuk Kemajuan Maritim Tanah Air
- Bukan soal Makan Bergizi Gratis, Ternyata Ini yang Dibicarakan Sri Mulyani dan Prabowo
- Soal Potongan Gaji Pekerja untuk Dana Pensiun, Pengusaha: Tapera Saja Kita Tolak ...
- Subsidi Bunga KUR Menyusut, Target Penyaluran Kena Imbas?
- Ada Kunjungan Paus Fransiskus, 8 KA Angkut Penumpang di Stasiun Jatinegara
- Pegadaian Dukung Generasi Muda Ciptakan Solusi Bisnis Berkelanjutan
- IHSG Parkir di Zona Merah, Rupiah Melemah
- Sri Mulyani Evaluasi Insentif PPh UMKM 0,5 Persen, Bakal Diperpanjang?