pattonfanatic.com

Harga Bitcoin Kini Merosot ke Kisaran Rp 880 Juta per Keping

Ilustrasi aset kripto Bitcoin.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pasar aset kripto bergerak kian melemah pada Rabu (4/9/2024) hari ini. Terpantau hampir seluruh kripto dengan kapitalisasi bergerak di zona merah.

Mengacu data CoinMarketCap, harga Bitcoin pada Rabu pukul 15.20 WIB berada di kisaran Rp 880,5 juta per keping. Nilai ini tekroreksi sekitar 4,07 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Koreksi juga dialami oleh kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, Ethereum. Tercatat, nilai Ethereum terkoreksi sekitar 4,69 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir ke kisaran Rp 37,21 juta per keping.

Lalu, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat, BNB, turun 4,79 persen ke level Rp 7,9 juta per keping. Sementara nilai Solana terkoreksi 3,39 persen ke Rp 2,1 juta per keping.

Baca juga: Bitcoin Perlahan Bangkit Setelah Terpuruk Dipicu Sinyal Resesi AS

Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, koreksi kripto pada awal September tersebut terjadi beriringan dengan rilis beberapa data ekonomi penting AS. Data-data yang menunjukan terjaganya ekonomi AS memiliki potensi untuk memberikan pengaruh signifikan pada dinamika di pasar kripto di sisa tahun.

"Untuk jangka waktu pendek, sinyal bullish yang ada menurut kami masih relatif cukup lemah, meskipun tidak menutup kemungkinan keadaan dapat berubah sewaktu-waktu akibat perkembangan tertentu," tutur dia, dalam keterangannya, Rabu.

Lebih lanjut ia bilang, pasar masih menanti arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve. Pertemuan para pejabat The Fed yang bakal berlangsung pada 17-18 September diyakini menjadi momentum krusial bagi pasar kripto.

Baca juga: Harga Bitcoin dan Ethereum Naik, CEO Indodax Sebut Kripto Masih Menarik Investor


Jika menilik data dalam satu tahun terakhir, inflasi yang diukur oleh indeks PCE, yang dijadikan acuan oleh The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga, telah mengalami penurunan hampir 1 persen dari 3,348 persen pada Agustus 2023 ke 2,5 persen pada Juli 2024.

"Meskipun belum mencapai target The Fed di 2,0 persen, tren penurunan yang konsisten dapat meningkatkan kepercayaan diri para pemangku kebijakan untuk memulai arah kebijakan moneter yang lebih longgar atau dovish," katanya.

"Namun, apakah tren inflasi masih akan konsisten turun setelah suku bunga diturunkan, menjadi kekhawatiran yang membayangi potensi recovery yang ada di pasar kripto dalam jangka pendek," sambung dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat