Belum Ada Perintah Impor, Bulog Was-was Cadangan Beras Kian Menipis
- Perum Bulog berharap perintah penugasan impor beras untuk 2025 dapat keluar lebih cepat untuk mengantisipasi defisit produksi dan konsumsi beras nasional pada tahun depan.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,35 juta ton dan akan bertambah 900.000 ton lagi pada akhir tahun ini dari impor.
Sehingga, menurut Bayu, total CBP hingga akhir tahun diperkirakan akan mencapai 2,45 juta ton.
Stok tersebut sebagian besar akan digunakan untuk bantuan pangan pada Oktober dan Desember sebanyak 450.000 ton, serta beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 500.000 ton, sehingga stok beras yang tersisa hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 1,5 juta ton.
Baca juga: Transformasi Bulog Jadi Perusahaan Rantai Pasok Global
“Sebanyak 1,5 juta stok CBP ini kalau dilihat angkanya lumayan aman, tetapi kita menghadapi Januari-Februari 2025 yang paceklik atau belum panen dengan defisit konsumsi-produksi nasional diperkirakan 3 juta ton,” ujar Bayu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu, dikutip dari Antara, Rabu (4/9/2024).
Angka tersebut dinilai tidak akan cukup memenuhi kebutuhan selama beberapa bulan ke depan, terutama Januari-Februari 2025 yang merupakan masa paceklik produksi beras.
Bayu menjelaskan bahwa pergeseran musim hujan menyebabkan musim tanam mundur dari September ke Oktober, sehingga masa panen baru bisa dimulai pada Januari 2025.
Beras hasil panen diperkirakan baru bisa memasuki pasar pada Maret 2025 karena harus melalui proses pengeringan terlebih dahulu. Akibatnya, diperkirakan akan terjadi defisit beras sebanyak 3 juta ton pada Januari dan Februari 2025.
Baca juga: Diminta Jokowi Akuisisi Perusahaan Kamboja, Ini Kata Bos Bulog
“Untuk mengantisipasi defisit 3 juta ton pada Januari-Februari 2025, kami sebagai operator sangat berharap perintah untuk menambah stok itu diberikan lebih awal,” ujar dia.
Perintah impor beras juga disebut perlu lebih cepat untuk memastikan stabilisasi stok dan harga beras menjelang Ramadhan, ketika permintaan terhadap beras bakal meningkat.
Bulog mendapatkan persetujuan pemerintah untuk mengimpor 3,6 juta ton beras pada tahun ini. Dari jumlah itu, realisasinya hingga Juli 2024 sudah mencapai 2,4 juta ton, sehingga masih ada 1,2 juta ton kuota beras impor yang belum terealisasi.
Bayu mengatakan impor beras sebanyak 1,2 juta ton itu diharapkan dapat terealisasi sepenuhnya dan tiba sebelum Desember 2024.
Bulog mencatat rata-rata konsumsi beras nasional mencapai 2,5 juta ton per bulan atau sekitar 30 juta ton per tahun.
Baca juga: Bulog Pastikan Tak Ada Beras Impor yang Tertahan di Pelabuhan
Terkini Lainnya
- [POPULER MONEY] 6 Juta Data NPWP Bocor | 3 Penyebab Tupperware Bangkrut
- Kolaborasi SWG dan ZConverter Hadirkan Solusi Kebutuhan Transformasi Bisnis
- DPR Nilai Ada Ketidakharmonisan Aturan dalam RPMK Tembakau
- Transparansi dan Akuntabilitas dalam Distribusi BBM Subsidi, Komitmen BPH Migas untuk Masyarakat
- Ketua Banggar DPR RI Harap Sri Mulyani Gabung Pemerintahan Prabowo Subianto
- Ditanya Bakal Jadi Menperin Era Prabowo, Ini Respons Agus Gumiwang
- Pengusaha Waswas PP 28/2024 Bikin Serapan Tembakau Turun
- Anindya Bakrie Sebut 3 Program Utama Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Upaya Perbaikan Kualitas Aset BNI Diapresiasi DPR
- Ketahui, Ini Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024
- Produksi Sarung Tangan Berpotensi Naik Usai Kebijakan Baru AS
- GMF AeroAsia Gandeng Arta Hanggar Indonesia, Bakal Buka Operasional Perawatan Pesawat di Bandara Halim
- Ini Keunggulan Produksi Susu Ikan Versi Pemerintah
- Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Progresif, Pemprov Jatim Terima Insentif Fiskal Rp 6,2 Miliar
- Strategi Bank Mandiri Cegah 1 Juta Serangan Siber per Hari
- Perusahaan Pabrik Gula Ini Beri Kemudahan Karyawan Akses Gaji
- Aset ASDP Indonesia Ferry Naik Jadi Rp 11,05 Triliun pada 2023, Ditopang Inovasi
- Hari Pelanggan Nasional, Direksi Bank Ina Layani Nasabah Secara Langsung
- Prabowo Ingin Ekonomi Tumbuh sampai 8 Persen, Mendag Zulhas: Fokus Kita Harus Genjot Ekspor
- FILONOMICS: Warisan Utang Jokowi ke Prabowo Rp 8.500 Triliun, "Alarm" buat Kelas Menengah