pattonfanatic.com

Dorong Generasi Muda di Asia Hidup Lebih Aktif, Sun Life Bantu Perbaiki Lapangan Basket di 6 Negara

Sun Life dan Beyond Sport bekerja sama dalam program Hoops+Health berkomitmen untuk menyediakan akses terjangkau ke fasilitas olahraga berkualitas, pelatihan, dan bimbingan bagi anak-anak untuk mendorong gaya hidup sehat aktif dan memerangi diabetes.
Lihat Foto

JAKARTA, - Berdasarkan penelitian Active Healthy Kids Global Alliance tahun 2022, mengungkapkan rendahnya tingkat aktivitas fisik di kalangan generasi muda di Asia yang berusia 6-17 tahun. Padahal, gaya hidup aktif melalui aktivitas fisik bisa membantu anak muda mencegah obesitas dan diabetes.

Untuk itu, Sun Life dan Beyond Sport bekerja sama dalam program Hoops+Health untuk merevitalisasi lapangan basket di 6 negara Asia selama 2023 hingga saat ini. Ke-enam negara Asia tersebut yakni Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.

Sebanyak 14.000 anak muda di enam negara tersebut telah merasakan manfaat ari progogram Hoops+Health ini. Dengan demikian, kolaborasi ini menekankan pentingnya akses terhadap sarana olahraga yang memadai dan edukasi terkait risiko diabetes.

Baca juga: Obesitas dan Diabetes, Alasan Perlunya Cukai Kopi Susu Sachet dkk

Kah Jing Lee, Chief Client Officer Sun Life Indonesia mengatakan, pihaknya sangat memahami pentingnya aktivitas fisik bagi perkembangan anak.

Ia membeberkan, melalui Hoops+Health, Sun Life berkomitmen untuk menyediakan akses terjangkau ke fasilitas olahraga berkualitas, pelatihan, dan bimbingan bagi anak-anak maupun mereka yang bercita-cita menjadi atlet.

"Selama satu tahun terakhir, program ini telah menunjukkan dampak yang signifikan. Kami berharap lapangan-lapangan yang telah direnovasi akan menjadi pusat aktivitas masyarakat setempat, dan kami akan terus berupaya untuk menciptakan generasi muda yang lebih aktif dan sehat," ungkap Kah melalui keterangan pers, Rabu (4/9/2023).

Hingga saat ini, lebih dari 4.500 orang telah memanfaatkan lima lapangan basket yang direnovasi, 85 pelatih telah mendapatkan pelatihan, dan lebih dari 9.000 anak muda telah berhasil dijangkau.

Baca juga: Serukan Gaya Hidup Sehat, Wapres Maruf Amin: Saya Sudah Tua tapi Masih Semangat Olahraga

Ke depannya, Sun Life berencana melakukan penggalangan dana guna mendukung pengelolaan dan pemeliharaan tahunan lapangan untuk memastikan lapangan dapat bertahan lama di masa depan.

Sun Life sendiri focus pada upaya pencegahan, peningkatan kesadaran, dan perawatan diabetes sejak 2012. Sejak tahun 2012, Sun Life telah mengalokasikan dana sebesar 52,4 juta dollar Canada (Sekitar Rp 600 miliar) untuk memerangi diabetes secara global.

Diabetes yang kini muncul sebagai epidemi kesehatan yang memengaruhi lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia, angka yang diproyeksikan akan berlipat ganda dalam dua dekade mendatang.

Sementara menurut Fred Turner, Executive Director Beyond Sport, Olahraga bukan hanya bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap sehat, tetapi juga mengajarkan keterampilan yang dapat diterapkan di berbagai aspek kehidupan.

"Oleh karena itu, Hoops+Health hadir untuk memberdayakan masyarakat melalui olahraga, dengan menyediakan ruang yang aman dan nyaman untuk belajar dan berkembang," katanya.

Baca juga: Soal Cukai Minuman Berpemanis, Dirjen Bea Cukai: Lihat Perkembangan Ekonomi Tahun 2025

Pemerintah Indonesia juga mengupayakan untuk memerangi penyakit diabetes, salah satunya dengan upaya mengenakan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Saat ini rencana ini masih dalam pembahasan dan diwacanakan akan berlaku pada 2025 mendatang. 

Dengan cara ini, Bangsa Indonesia dinilai bisa membangun generasi yang sehat agar dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sebagai informasi, tercatat sebanyak 47,9 juta orang di Indonesia mengonsumsi gula berlebih berdasarkan data mikro Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) tahun 2021.

Kelompok masyarakat ini rentan terhadap risiko diabetes dan obesitas. Angka penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 adalah sebesar 19,47 juta jiwa menurut International Diabetes Federation (IDF).

Angka ini diperkirakan dapat mencapai hingga 30 juta jiwa pada 2030 menurut Kementerian Kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat