pattonfanatic.com

Mengenang Sosok Faisal Basri, Ekonom Senior yang Selalu Lantang Kritik Kebijakan Pemerintah

Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Faisal Basri di Kantor Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Lihat Foto

JAKARTA, - Faisal Basri, ekonom senior sekaligus politikus nasional, meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pagi.

Dia meninggal dunia di usia 65 tahun setelah menjalani perawatan di RS Mayapada, Jakarta Selatan, sejak Senin (2/9/2024).

Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto.

"Benar (Faisal Basri meninggal dunia). Infonya Senin kemarin dibawa ke RS. Infonya sakit sejak Senin," ujarnya saat dikonfirmasi , Kamis.

Sepanjang hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai tokoh politikus dan ekonom senior yang lantang mengkritik kebijakan pemerintah.

Sebelumnya, dalam sebuah webinar pada 21 Agustus 2024, Faisal menyoroti perkembangan utang pemerintah yang telah melonjak lebih dari tiga kali lipat dalam kurun waktu satu dekade kepemimpinan Jokowi.

Ia juga memprediksi, utang pemerintah pada tahun pertama kepemimpinan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi tembus Rp 10.000 triliun.

Ia juga pernah mengkritik kebijakan hilirisasi yang menjadi kebanggaan Pemerintah Indonesia pada Agustus 2024. Menurut dia, kebijakan ini hanya mendukung industrialisasi di China.

Untuk itu, ia menilai sudah semestinya pemerintah melakukan strategi industrialisasi, bukan hanya sekadar melakukan kebijakan hilirisasi.

Lantas, seperti apa sosoknya? Berikut ulasannya.

Baca juga: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Berpulang di Usia 65 Tahun, Dimakamkan Siang Ini

Profil Faisal Basri

Dilansir dari Kompas.id, Faisal Basri yang memiliki nama lengkap Faisal Batubara lahir di Bandung pada 6 November 1959.

Nama Basri dia ambil dari nama ayahnya, Hasan Basri Batubara, sebagai tanda penghormatan terhadap sang ayah.

Pria berdarah Batak Mandailing ini merupakan salah satu keponakan dari mantan Wakil Presiden RI Adam Malik.

Faisal meraih gelar sarjana ekonomi FEUI pada 1981 dan melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 hingga meraih gelar Magister of Arts (MA) bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat pada 1988.

Baca juga: Faisal Basri: Utang Pemerintah Berpotensi Tembus Rp 10.000 Triliun di Tahun Pertama Prabowo

 


Dia mengawali karier sebagai peneliti dengan pangkat Junior Research Assistant di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) pada 1981. Kariernya terus merangkak naik, hingga 1991 diangkat sebagai Wakil Direktur LPEM, dan dua tahun kemudian menjadi Direktur LPEM.

Faisal juga sempat mengabdi di almamaternya sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Di FE UI, Faisal sempat menduduki sejumlah posisi penting, salah satunya sebagai Kepala Departemen Ekonomi dan Studi Pembangunan UI periode 1995–1998.

Tak hanya di bidang pendidikan, Faisal juga masuk ke dunia politik.

Dirinya merupakan salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) yang menjadi cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN) yang didirikan pada 23 Agustus 1998. Namun pada Januari 2001, Faisal mundur dari PAN.

Baca juga: Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia karena Sakit, Dirawat Sejak Senin

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat