Akhir 2024, "Fintech" Komunal Bidik Deposito Nasabah BPR Rp 15 Triliun
SURABAYA, - Perusahaan fintech peer-to-peer lending (P2P Lending) Komunal menargetkan hingga akhir 2024 akan mampu menghimpun deposito dana nasabah hingga Rp 15 triliun melalui layanan Deposito BPR by Komunal.
Hingga akhir Agustus 2024, sejak layanan BPR diluncurkan pada Agustus 2021 lalu, Komunal berhasil menghimpun dana nasabah senilai Rp 12,9 triliun.
"Kami optimis hingga akhir 2024, angkanya naik hingga Rp 15 triliun. Kami optimis dengan melihat animo masyarakat yang ingin terus mencoba produk BPR melalui platform Komunal," kata Co Founder dan COO Komunal Rico Tedyono ditemui di sela-sela ANTARA Business Forum 2024 di Surabaya, Rabu (4/9/2024).
Baca juga: OJK: BPR yang Tersangkut Fraud Tidak Bisa Diselamatkan
Dana deposito BPR yang terkumpul menurut dia bukti bahwa sebagai platform Fintech, Komunal berhasil melakukan penetrasi dan akselerasi pasar serta menjadi katalis untuk meningkatkan perekonomian melalui bank perekonomian rakyat yang ada di seluruh Indonesia.
Untuk jumlah partisipasi dari Bank BPR, pihaknya tidak menargetkan jumlah tertentu karena pihaknya masih fokus kepada BPR yang memiliki rasio likuiditas yang baik serta memiliki pelayanan yang baik kepada anggotanya.
Sampai saat ini, pihaknya telah mengikat kerja sama dengan lebih dari 400 bank BPR seluruh Indonesia yang sebagian besar berada di wilayah Jawa Timur. Ratusan BPR tersebut bekerja sama menjalankan program pinjaman maupun pendanaan.
Komunal memberlakukan seleksi ketat terhadap seluruh mitra BPR, dengan empat persyaratan fundamental yang harus dipenuhi, yaitu pertama pengurus BPR harus sudah melek digital, kedua tingkat kesehatan (TKS) BPR berada di angka lebih dari lebih dari 75 persen.
Ketiga memenuhi ketentuan minimum modal inti sesuai POJK yang berlaku, yaitu berada di angka lebih dari Rp6 miliar serta keempat memenuhi CAR ratio lebih dari 12 persen dan cash ratio lebih dari 10 persen.
Baca juga: Banyak Masalah, Masih Akan Ada BPR Ambruk Tahun Ini
Komunal P2P lending
Sebagai informasi, sejak 2018, Komunal P2P lending menyalurkan kredit produktif senilai Rp 5,5 triliun kepada usaha kecil menengah di lebih dari 30 provinsi di Indonesia.
Dengan jumlah 500 lebih borrower aktif per 2024, Komunal P2P Lending menyasar industri UKM yang dikelola individu maupun badan usaha, seperti FMCG, jasa logistik, proyek pemerintahan, kontraktor swasta, BUMN/BUMD, startup, hingga ekspor-impor. (K15-11)
Terkini Lainnya
- Kolaborasi SWG dan ZConverter Hadirkan Solusi Kebutuhan Transformasi Bisnis
- DPR Nilai Ada Ketidakharmonisan Aturan dalam RPMK Tembakau
- Transparansi dan Akuntabilitas dalam Distribusi BBM Subsidi, Komitmen BPH Migas untuk Masyarakat
- Ketua Banggar DPR RI Harap Sri Mulyani Gabung Pemerintahan Prabowo Subianto
- Ditanya Bakal Jadi Menperin Era Prabowo, Ini Respons Agus Gumiwang
- Pengusaha Waswas PP 28/2024 Bikin Serapan Tembakau Turun
- Anindya Bakrie Sebut 3 Program Utama Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Upaya Perbaikan Kualitas Aset BNI Diapresiasi DPR
- Ketahui, Ini Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024
- Produksi Sarung Tangan Berpotensi Naik Usai Kebijakan Baru AS
- GMF AeroAsia Gandeng Arta Hanggar Indonesia, Bakal Buka Operasional Perawatan Pesawat di Bandara Halim
- Ini Keunggulan Produksi Susu Ikan Versi Pemerintah
- Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Progresif, Pemprov Jatim Terima Insentif Fiskal Rp 6,2 Miliar
- Strategi Bank Mandiri Cegah 1 Juta Serangan Siber per Hari
- Viva Apotek Hadirkan Promo PESTA, Pelanggan Belanja Bisa Dapat Emas
- Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Berpulang di Usia 65 Tahun, Dimakamkan Siang Ini
- Transaksi Emas Digital Belum Curi Perhatian Anak Muda, Simak Alasannya
- Emas Bakal Jadi Pilihan Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
- Beda Potensi Industri Transportasi di Indonesia dan Vietnam
- PLN Indonesia Power: Hidrogen Hijau Miliki Potensi Bisnis yang Besar