Pertamina NRE dan Guma Sepakat Kembangkan Pembangkit Listrik Gas di Afrika Selatan
JAKARTA, - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Guma Africa Group Limited sepakat mengembangkan pembangkit listrik berbasis gas (gas to power) di wilayah Afrika Selatan.
Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatanganan joint study agreement (JSA) atau studi bersama antara Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE John Anis dan Executive Chairman Guma Robert Gumede dalam rangkaian agenda Indonesia Africa Forum (IAF) di Nusa Dua Bali pada 2 September 2024.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Jodi mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk melakukan pendalaman serta studi bersama dalam upaya mengembangkan gas to power di Kawasan Afrika Selatan.
Langkah ini bagian dari upaya Pertamina NRE untuk melakukan ekspansi globalnya, khususnya dalam bidang gas to power sebagai medium awal transisi energi serta upaya untuk terus menekan laju emisi karbon.
"Saya berharap kerja sama ini akan berlanjut ke aksi konkret yang akan memberikan dampak positif bagi kedua pihak," ujar Jodi dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (5/9/2024).
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama 'selatan-selatan', yang merupakan semangat Forum Indonesia-Afrika yang digagas oleh pemerintah Indonesia, diawali dengan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Afrika pada Agustus 2023 untuk menjajaki potensi kolaborasi antara Indonesia dan Afrika.
Setelahnya, pada 17 November 2023, Pertamina melakukan penandatanganan kesepahaman pertama kalinya dengan Guma.
Baca juga: Penjualan Kredit Karbon Pertamina NRE Naik Capai 565.000 Ton CO2e
CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, keberhasilan Pertamina NRE merampungkan dan mengoperasikan megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 merupakan modal besar perusahaan, sehingga dipercaya mitra global untuk melakukan pengembangan teknologi serupa.
PLTGU Jawa-1 bahkan menjadi PLTGU terbesar di Asia Tenggara yang ada saat ini dengan teknologi combine cycle paling mutakhir.
"Tentunya dengan segudang pengalaman tersebut, khususnya keberhasilan di Jawa-1, Pertamina NRE merupakan mitra yang tepat bagi Guma untuk melakukan pengembangan ekosistem energi bersih di Afrika," ujarnya.
"Sekaligus ini merupakan journey Pertamina NRE untuk mendukung misi negara-negara dunia mencapai net zero emission," imbuh John Anis.
Terkini Lainnya
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Ekstrak Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Ini Deretan Bisnis Milik Arsjad Rasjid yang Didepak dari Ketua Kadin
- Kala Singapura Geram Gara-gara SBY Larang Ekspor Pasir Laut
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Cara Pembubuhan Meterai Elektronik di Dokumen CPNS 2024
- Naik Rp 3.000, Cek Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, Kamis 5 September 2024
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Kamis 5 September 2024
- Tutup Bisnis di Vietnam, Analis Sebut GOTO Buat Keputusan Tepat
- Gojek Tutup Bisnis di Vietnam, Analis: Fokus ke Sektor Potensial