pattonfanatic.com

Faisal Basri Meninggal Dunia, Luhut: Saya Selalu Menghargai Setiap Pemikiran Beliau

Tokoh ekonom Faisal Nur Fiqih atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri, hadir dalam program GASPOL Kompas.com pada Rabu (24/1/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan duka cita atas meninggalnya ekonom senior Faisal Basri pada Kamis (5/9/2024) pagi.

Meskipun kerap "bertentangan", Luhut menilai, Faisal merupakan seorang ekonom yang telah banyak berkontribusi pada kebijakan-kebijakan ekonomi Indonesia sejak era reformasi hingga saat ini.

"Turut berduka cita atas wafatnya Faisal Batubara, SE, MA, Ekonom Senior RI (1959-2024). Terima kasih atas dedikasi, saran, dan masukan yang bermanfaat bagi kemajuan pembangunan ekonomi di Indonesia," tutur Luhut, melalui unggahan akun resmi Instagram-nya, Kamis.

Baca juga: Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia karena Sakit, Dirawat sejak Senin

Luhut pun menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Faisal pada tahun 2021, setelah Indonesia menghadapi gelombang pertama pandemi Covid-19.

"Pada saat itu, beliau memberikan masukan yang sangat berharga dalam mendesain PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari sisi ekonomi. Masukannya membantu kita menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi negara," tutur Luhut.

Luhut menyadari, Faisal kerap lantang menyuarakan pendapatnya dalam kebijakan hilirisasi nikel, sebuah proyek yang menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Meski kami terkadang berbeda pandangan, saya selalu menghargai setiap pemikiran dan argumen yang beliau sampaikan," katanya.

Meskipun beberapa kali berbeda pandangan, Luhut juga menyampaikan penghargaan pribadi kepada Faisal Basri sebagai sosok yang sangat berdedikasi dan penuh integritas.

"Saya selalu menghormati cara Pak Faisal menyampaikan pandangannya. Beliau selalu lugas, namun rendah hati, dan siap mendengarkan dengan baik meski pandangan kita berbeda," katanya.

"Keberanian dan kejujurannya dalam berargumen menunjukkan karakter kuatnya sebagai seorang intelektual," sambung Luhut.

Menurutnya, meskipun dalam banyak kesempatan mereka berada di sisi yang berbeda dalam diskusi kebijakan, Faisal Basri tidak pernah menggunakan kritik sebagai alat untuk menjatuhkan, tetapi untuk membangun.

"Beliau kritis, tetapi selalu dalam semangat memperbaiki. Itulah yang membuat saya sangat menghargai beliau. Kita butuh lebih banyak sosok seperti Pak Faisal di Indonesia," ucapnya.

Sebagai informasi, Faisal Basri meninggal dunia di usia 65 tahun setelah menjalani perawatan di RS Mayapada, Jakarta Selatan sejak Senin (2/9/2024) kemarin.

"Benar (Faisal Basri meninggal dunia). Infonya Senin kemarin dibawa ke RS. Infonya sakit sejak Senin," ujar Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto saat dikonfirmasi , Kamis.

Keponakan mantan Wakil Presiden RI Adam Malik ini akan dimakamkan setelah Ashar, setelah dishalatkan di Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Jakarta Selatan.

Faisal Basri pernah menjadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) dan dosen di FEB UI. Faisal juga merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF).

Baca juga: Kenang Momen Terakhir Bersama Faisal Basri, Chatib Basri: Kita Kehilangan Ekonom Terbaik Negeri Ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat