Penerapan B40, BPDPKS Butuh Tambahan Anggaran
JAKARTA, - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, penerapan biodiesel 40 persen atau B40 mulai berlaku pada awal 2025.
B40 adalah bahan bakar hasil campuran minyak kelapa sawit (CPO) 40 persen dan solar 60 persen.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman mengatakan, pada waktu ke depan kebutuhan anggaran BPDPKS tentu semakin besar.
Pada program biodiesel 40 persen (B40) bisa memunculkan volume sampai 16 juta kiloliter. Saat ini dengan penerapan B35 volume biodiesel telah mencapai 13,4 juta kilo liter.
Baca juga: Penerapan B40 Diperkirakan Hemat Devisa Rp 144 Triliun
"Dikalikan dengan selisih harga yang harus kami tanggung, ini juga kan budget-nya wajib naik," kata dia dalam Peluncuran Buku Sawit, Anugerah yang Perlu Diperjuangkan, Kamis (5/9/2024).
Ia menambahkan, BPDPKS memiliki tugas untuk menciptakan permintaan agar kelebihan produksi kelapa sawit bisa diserap di dalam negeri untuk hilirisasi menjadi biodiesel.
"BPDPKS pada awalnya bertugas untuk melakukan penghimpunan dana. Mengembangkan biodiesel, harga biodiesel itu lebih tinggi dibandingkan dengan solar, sedangkan nantinya akan di-blend dengan solar yang nanti dijual setara harga solar, sehingga nanti ada selisih harga. Nah selisih harga itulah yang ditugaskan kepada BPDPKS untuk menutup harga itu tadi," imbuh dia.
Ia menceritakan, BPDPKS memiliki kewenangan untuk menghimpun dana yang disebut dengan pungutan ekspor.
Sejak 2015, diberlakukan pungutan ekspor terhadap kegiatan eksportasi produk-produk sawit, mulai dari crude palm oil (CPO) sampai turunan-turunannya.
"Dana ini tadi dimanfaatkan dikelola oleh BPDPKS untuk disalurkan kembali kepada industri sawit," ungkap dia.
Eddy menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penyaluran kembali untuk penyediaan dan pemanfaatan biodiesel.
Inovasi penciptaan permintaan domestik dengan biodiesel tadi, akhirnya BPDPKS bisa melakukan stabilisasi harga. Harga sawit yang cenderung terus naik setelah 2015 juga dipengaruhi oleh inisiasi program biodiesel tadi.
"Program biodiesel punya peran penting, mulai dari B10, B15, B20, B30, dan saat ini B35 persen. Rencananya per Januari nanti, pemerintah akan menerapkan B40," kata dia.
Baca juga: B40 Diuji Coba untuk Kereta Api Selama 1.200 Jam
Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan segala hal terkait penerapan B40.
Hal tersebut juga termasuk di dalamnya uji coba, kesiapan teknis, pasokan, hingga pendanaannya.
"Uji coba sudah siap, teknis siap, pasokan juga siap, pendanaan siap, tinggal launching saja," kata Arifin.
Untuk diketahui, penerapan bahan bakar biodiesel merupakan mandatori yang ditetapkan pemerintah sejak 2018 lalu. Mandatori dimulai dengan B20 dan terus berkembang hingga kini dipersiapkan untuk penerapan B40.
Tahun lalu, dari penerapan B35, pemanfaatan biodiesel untuk pasar domestik mencapai 12,2 juta kilo liter (KL). Jumlah tersebut melebihi target yang dipatok pada 2023 sebesar 10,65 juta KL, atau secara persentase mencapai 114,5 persen.
Baca juga: Menteri ESDM Sebut B40 Mulai Diterapkan Awal 2025
Terkini Lainnya
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian Senin 16 September 2024
- Harga Bahan Pokok Senin 16 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Hidrolisat Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Luhut: Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi Akan Diputuskan Presiden
- Jusuf Kalla: Pak Faisal Basri Orang Pintar dan Berani, Tidak Banyak yang Bisa Begitu
- Faisal Basri Wafat, Boediono: Saya Kehilangan Sahabat yang Pemikirannya Jernih dan Tajam
- Dukung Misa Agung Paus Fransiskus, Transjakarta Sediakan Lahan Parkir di 2 Depo
- Boediono, JK, dan Anies Melayat ke Rumah Duka Faisal Basri