Produk Sawit jadi Pengungkit Roda Ekonomi di Berbagai Daerah
JAKARTA, - Produk sawit dan turunannya memberikan sumbangsih besar bagi perekonomian di berbagai daerah.
Produk sawit saat ini menghidupi lebih dari 16 juta warga negara Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dewan Pengawas Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) Darmin Nasution mengatakan, secara komoditas minyak kelapa sawit itu hanya kalah dengan minyak dari kedelai. Sementara itu, kelapa sawit lebih produktif dibandingkan minyak bunga matahari dan canola.
Baca juga: Kebun Sawit Rakyat
"Kalau kita lihat dari statistik sekarang, masyarkat Indonesia mungkin 16 juta (orang) hidup berasal dari komoditas ini," kata dia dalam Peluncuran Buku Sawit, Anugerah yang Perlu Diperjuangkan, Kamis (5/9/2024).
Ia menambahkan, kemajuan hilirisasi produk sawit saat ini turut berperan sebagai pengungkit perputaran roda perekonomian.
Oleh karena itu, salah langkah dalam mengeluarkan kebijakan akan berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat sepanjang rantai pasok.
Saat ini, hilirisasi sawit telah menghasilkan berbagai produk turunannya yang sudah mencapai 179 jenis. Selain untuk kebutuhan pangan, sawit juga banyak digunakan untuk kosmetik, bahan kesehatan, hingga biodiesel.
Baca juga: Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Adapun yang paling mutakhir, sawit punya potensi besar sebagai bahan baku bioavtur bagi dunia penerbangan.
Lebih lanjut, industri sawit Indonesia telah melalui episode perjalanan yang panjang dengan pasang surutnya.
Misalnya pada 2011, terjadi oversupply minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia yang tidak diimbangi dengan daya serap pasar global. Hal ini mengakibatkan ambruknya harga CPO.
Terkini Lainnya
- Peruri: Layanan E-Meterai Sudah Berjalan Normal
- Di IDX Net Zero Incubator 2024, Sucofindo Latih Cara Hitung Karbon untuk 110 Emiten
- Faktor Potensial Pemicu Inflasi
- Menimbang Usulan Pengkajian Ulang Formulasi Anggaran Wajib Pendidikan
- Pinjol Masih Digemari Masyarakat, Nilai Pinjamannya Capai Rp 69,39 Triliun
- Harga Emas Antam Terbaru 9 September 2024, Turun Rp 7.000 Per Gram
- Ekonomi Indonesia Disebut Bisa Tumbuh 8 Persen dengan Cara Ini
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Senin 9 September 2024
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BCA sampai BRI
- Ketika Kepatuhan Pajak Tak Sejalan dengan Gaya Hidup
- IHSG Awal Pekan Dibuka di Zona Hijau, Nilai Tukar Rupiah Melemah
- Harga Bahan Pokok Senin 9 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Garam Halus Beryodium
- IHSG Diperkirakan Bakal Melemah Awal Pekan Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- IHSG Masih Ditopang Sektor Keuangan dan Kesehatan, Simak Rekomendsi Saham IPOT
- Wacana Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK dan AI, Sudah Sampai Mana Pembahasannya?
- Luhut: Indonesia Siap Ekspor Listrik Ramah Lingkungan ke Singapura
- KPPU: Dugaan Persekongkolan Tender Konstruksi Pipa Gas Cisem 2 Masuk Tahap Penyelidikan
- Luhut Ungkap Rencana Pemerintah Gunakan AI untuk Salurkan BBM Subsidi
- Kenang Faisal Basri, Sri Mulyani: Kritik Beliau Penting untuk Perbaiki Regulasi
- BNI Kenalkan Konsep Layanan Baru di Hari Pelanggan Nasional 2024