pattonfanatic.com

Prediksi JP Morgan, Tahun Pertama Era Prabowo Ekonomi RI Masih Oke, Tumbuh Minimal 5 Persen

 Media Briefing JP Morgan, Kamis (5/9/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Perusahaan jasa keuangan Amerika Serikat (AS) J.P. Morgan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh minimal 5 persen pada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Proyeksi ini tumbuh dibandingkan perkiraan awal tahun yang ada di level 4,8 persen

Head of Research and Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menuturkan, ekonomi Indonesia dinilai lebih resilien dibandingkan ekspektasi pasar di awal tahun.

"Kami forecast GDP growth tahun ini di level 5 persen," kata dia dalam Media Briefing, Kamis (5/9/2024).

Baca juga: IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Jauh di Bawah Target Prabowo, Airlangga: Tidak Perlu Khawatir...

Ia menambahkan, pada 2025 pemerintah Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,2 persen.

Henry menjelaskan, proyeksi tersebut naik dibandingkan target pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang sebesar 5,1 persen.

"Target pemerintah itu yang paling penting dulu dilihat sebenarnya adalah naik atau turun karena kalau naik kan lebih optimis, turun berarti ekonominya lebih cautious (waspada)," imbuh dia.

Untuk itu, ia juga optimistis pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen pada tahun ini dan tahun depan tersebut masih bisa tercapai.

Demi mewujudkan target tersebut, ekonomi Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan belanja pemerintah. Di samping itu, Indonesia perlu menggenjot investasi dan ekspor.

Baca juga: Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

 


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam asumsi dasar ekonomi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Angka yang dipasang itu berada di kisaran rentang bawah yang telah ditetapkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 yakni kisaran 5 - 5,5 persen.

"Karena kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik," kata dia dalam pidato penyampaian keterangan pemerintah atas rancangan Undang-Undang APBN 2025, di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Baca juga: Ekonom: Keluar dari Middle Income Trap, Pertumbuhan Ekonomi RI Harus 7-8 Persen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat