Sosok Faisal Basri di Mata Para Tokoh, Ekonom Kritis Berbasis Data
JAKARTA, - Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) dini hari, dalam usia ke-65 tahun.
Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, sejak Senin (2/9/2024).
Faisal yang juga merupakan sekretaris jenderal pertama Partai Amanat Nasional (PAN), dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung.
Rencananya, Faisal akan dipasang kateter jantung pada Kamis, pukul 07.30 WIB. Namun, sebelum kateter dipasang, ia sudah tutup usia.
“Sempat dipasang kateter, sempat dipasang ring satu, tapi tidak bisa diselamatkan lagi,” kata adik Faisal, Ramdan Malik, di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.
Baca juga: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Berpulang di Usia 65 Tahun, Dimakamkan Siang Ini
Sosok yang kritis dan berbasis data
Nyaris semua para tokoh yang diwawancara awak media di rumah duka, menyatakan bahwa Faisal Basri merupakan sosok yang kritis. Faisal juga menyajikan kritik berbasis data.
“Beliau sangat orang baik, humble. Pikirannya sangat luar biasa. Kritis yang konstruktif. Dan saya pikir, kita kehilangan tokoh ekonomi yang cukup luar biasa,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Faisal juga merupakan senior Bahlil di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahlil mengatakan bahwa Faisal merupakan guru dalam hal data.
“Boleh dikatakan salah satu guru saya dalam hal data. Jadi sekalipun saya di-challenge dengan data-data, bagus,” ujar Bahlil.
Baca juga: Boediono, JK, dan Anies Melayat ke Rumah Duka Faisal Basri
Wakil presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla mengatakan, Faisal merupakan sosok intelektual di bidang ekonomi yang berani.
“Banyak orang pintar tapi tidak berani. Banyak orang berani tapi tidak pintar. Beliau ini berani dan pintar. Karena itu kita kehilangan sosok, sokong, ekonom yang seperti itu. Persisten,” kata Jusuf Kalla.
“(Faisal) konsekuen dengan data, dan berani. Tidak banyak yang bisa begitu,” tutur JK.
Wakil Presiden ke-11 RI Boediono mengenang almarhum Faisal Basri sebagai sosok yang memiliki pemikiran tajam.
“Saya merasakan kehilangan sahabat, beliau ini pikirannya jernih. Pemikirannya tajam dan semuanya untuk kebaikan bersama,” kata Boediono.
Baca juga: Sri Mulyani Kenang Faisal Basri: Kita Kehilangan Suara Jujur Itu
Terkini Lainnya
- Cara Mudah Transfer Uang dari BRI ke Bank Lain dengan BI Fast
- Pertamina dan Vale Indonesia Kerja Sama Penyediaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
- BFI Finance Tawarkan KPR "Fixed Rate" 10 Tahun untuk Konsumen
- Ditemani Thomas Djiwandono, Sri Mulyani Laporkan Perkembangan APBN ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Rombak Direksi Bulog, Erick Thohir Angkat Wahyu Suparyono Jadi Dirut
- AP I dan AP II Resmi Gabung, Jadi Angkasa Pura Indonesia
- Menteri Basuki Sebut Jokowi Akan Berangkat ke IKN Kamis
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Reduksi bagi Dosen dan Alumni Undip
- Tak Hanya Jalur Laut, Penyelundupan Benih Lobster Kini Marak lewat Udara
- Selama 2024 Negara Rugi Rp 260 Miliar Akibat Penyelundupan Benih Lobster
- Jelang Jokowi Berkantor di IKN, Menteri PUPR "Update" Pembangunan Landasan Pacu Bandara IKN hingga Gedung Kementerian
- Pemerintah Akan Bentuk Komite Khusus Pengganti Satgas BLBI
- Daftar Kereta Tarif Go Show dari Yogyakarta, Harga, dan Rutenya
- Cerita Bos BCA Gunakan AI Buat Jaring Nasabah dan Kredit
- BUMN Bio Farma Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Simak Kualifikasinya
- Layanan E-Meterai Sudah Dapat Diakses Lagi, Peruri: Kuota yang Sudah Dibeli Tidak Hilang
- Krakatau Posco Beri Pendidikan Bahasa Korea untuk Siswa Panti Asuhan
- Cara Mudah Ubah Jadwal Tiket Kereta Api, Bisa lewat HP
- Cara Refund e-Meterai Peruri, Simak Ketentuannya
- [POPULER MONEY] Pendaftaran CPNS Diperpanjang hingga 10 September | Mengenang Ekonom Senior Faisal Basri yang Selalu Lantang Kritik Pemerintah