pattonfanatic.com

Sosok Faisal Basri di Mata Para Tokoh, Ekonom Kritis Berbasis Data

Tokoh ekonom Faisal Nur Fiqih atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri, hadir dalam program GASPOL Kompas.com pada Rabu (24/1/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) dini hari, dalam usia ke-65 tahun.

Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, sejak Senin (2/9/2024).

Faisal yang juga merupakan sekretaris jenderal pertama Partai Amanat Nasional (PAN), dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung.

Rencananya, Faisal akan dipasang kateter jantung pada Kamis, pukul 07.30 WIB. Namun, sebelum kateter dipasang, ia sudah tutup usia.

“Sempat dipasang kateter, sempat dipasang ring satu, tapi tidak bisa diselamatkan lagi,” kata adik Faisal, Ramdan Malik, di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Berpulang di Usia 65 Tahun, Dimakamkan Siang Ini

Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla alias JK saat melayat ke rumah duka Faisal di Kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024)./NIRMALA MAULANA A Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla alias JK saat melayat ke rumah duka Faisal di Kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

Sosok yang kritis dan berbasis data

Nyaris semua para tokoh yang diwawancara awak media di rumah duka, menyatakan bahwa Faisal Basri merupakan sosok yang kritis. Faisal juga menyajikan kritik berbasis data.

“Beliau sangat orang baik, humble. Pikirannya sangat luar biasa. Kritis yang konstruktif. Dan saya pikir, kita kehilangan tokoh ekonomi yang cukup luar biasa,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Faisal juga merupakan senior Bahlil di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahlil mengatakan bahwa Faisal merupakan guru dalam hal data.

“Boleh dikatakan salah satu guru saya dalam hal data. Jadi sekalipun saya di-challenge dengan data-data, bagus,” ujar Bahlil.

Baca juga: Boediono, JK, dan Anies Melayat ke Rumah Duka Faisal Basri

 


Wakil presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla mengatakan, Faisal merupakan sosok intelektual di bidang ekonomi yang berani.

“Banyak orang pintar tapi tidak berani. Banyak orang berani tapi tidak pintar. Beliau ini berani dan pintar. Karena itu kita kehilangan sosok, sokong, ekonom yang seperti itu. Persisten,” kata Jusuf Kalla.

“(Faisal) konsekuen dengan data, dan berani. Tidak banyak yang bisa begitu,” tutur JK.

Wakil Presiden ke-11 RI Boediono mengenang almarhum Faisal Basri sebagai sosok yang memiliki pemikiran tajam.

“Saya merasakan kehilangan sahabat, beliau ini pikirannya jernih. Pemikirannya tajam dan semuanya untuk kebaikan bersama,” kata Boediono.

Baca juga: Sri Mulyani Kenang Faisal Basri: Kita Kehilangan Suara Jujur Itu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat