Wapres Ingatkan Pentingnya Transportasi Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon
JAKARTA, - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah terus berupaya membangun sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi emisi karbon sebagai upaya mengantisipasi dampak lebih lanjut dari perubahan iklim.
"Kekhawatiran terhadap dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim juga menjadi dorongan bagi Indonesia untuk terus berupaya mengurangi emisi karbon melalui pembangunan transportasi yang ramah lingkungan," ujar Wapres Ma'ruf saat memberikan sambutan pada acara Hub Space 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Begini Langkah Nyata Gojek Hadirkan Layanan Transportasi Ramah Lingkungan
Karakteristik geografis dan topografi Indonesia yang beragam menjadi satu tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur transportasi yang efisien dan terintegrasi.
"Selain itu, kita juga masih menghadapi pembangunan infrastruktur transportasi yang belum merata, keterbatasan anggaran pembiayaan infrastruktur, hingga kemacetan lalu lintas di kota besar," kata Wapres.
Menyikapi berbagai tantangan sektor transportasi yang semakin kompleks itu, lanjut Ma'ruf, pemerintah melakukan berbagai strategi.
Baca juga: Lewat ARCEO’s Conference ke-44, KAI Commuter Promosikan Inovasi Transportasi Cerdas
Antara lain pengembangan infrastruktur transportasi massal untuk mengurangi kemacetan, memperbaiki kualitas udara, dan mempermudah mobilitas masyarakat.
Kemudian, melakukan peningkatan konektivitas antarwilayah sampai kepada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal, yang menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mendukung kelancaran logistik.
Saat ini juga telah dimulai penerapan sistem transportasi cerdas yang memanfaatkan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan transportasi.
Terkini Lainnya
- Pinjol Masih Digemari Masyarakat, Nilai Pinjamannya Capai Rp 69,39 Triliun
- Harga Emas Antam Terbaru 9 September 2024, Turun Rp 7.000 Per Gram
- Ekonomi Indonesia Disebut Bisa Tumbuh 8 Persen dengan Cara Ini
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Senin 9 September 2024
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BCA sampai BRI
- Ketika Kepatuhan Pajak Tak Sejalan dengan Gaya Hidup
- IHSG Awal Pekan Dibuka di Zona Hijau, Nilai Tukar Rupiah Melemah
- Harga Bahan Pokok Senin 9 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Garam Halus Beryodium
- IHSG Diperkirakan Bakal Melemah Awal Pekan Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- IHSG Masih Ditopang Sektor Keuangan dan Kesehatan, Simak Rekomendsi Saham IPOT
- Wacana Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK dan AI, Sudah Sampai Mana Pembahasannya?
- Kinerja Wall Street Masih Dibayangi Laporan Tenaga Kerja AS
- Dalam 5 Tahun, Transformasi Digital Ferizy Jadi Salah Satu Pencapaian Terbesar ASDP
- PGN Incar Peluang Pemanfaatan Gas Andaman di Ajang IAF 2024
- [POPULER MONEY] Kata OJK soal Gaji Pekerja Dipotong buat Dana Pensiun | Avtur RI Termahal Se-Asia Tenggara? Ini Kata Pertamina
- Bos OJK: Pemulihan Daya Beli Berlangsung Lambat
- Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
- Perkuat Perdagangan Dalam Negeri, Hippindo Luncurkan Gerakan "Belanja di Indonesia Aja"
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 78,51 Dollar AS
- Atasi "Backlog" Perumahan, Bank Mandiri Bakal Manfaatkan Tambahan Kuota FLPP