Kementan Proyeksikan Impor Sapi 1 Juta Ekor dalam 5 Tahun Pemerintahan Prabowo
JAKARTA, - Kementerian Pertanian RI memproyeksikan akan mengimpor sapi satu juta ekor untuk pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto lima tahun ke depan.
“Jumlahnya 1 juta untuk lima tahun ke depan. Itu sapinya,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa jajarannya belum menentukan dari mana sapi akan diimpor.
“Belum ditentukan siapa yang impor, dari mana negaranya, (nanti) kami tentukan,” kata Amran.
Baca juga: Wamen Pertanian Optimistis RI Bisa Swasembada Susu dan Daging Sapi
Mentan mengatakan, impor sapinya nantinya akan dilakukan pihak swasta. “Kita sinergi, tapi kita upayakan semua legalitas dipermudah,” ujar Amran.
Saat ini, Kementan RI tengah menyiapkan lahan untuk menampung sapi-sapi impor tersebut.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan, program bagi-bagi susu gratis, yang bagian dari program makan bergizi gratis, Indonesia harus mengimpor 1,5 juta sapi.
Menurut Prabowo, impor sapi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal sapi dalam memproduksi susu, yakni sebanyak 2,5 juta ekor.
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
“Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, target dari program susu gratis mencapai 82 juta anak. Dengan begitu, kata dia, dibutuhkan sekitar 40 juta liter susu.
Baca juga: Bertemu Mentan Liberia, Amran Singgung Food Estate hingga Cetak Sawah 1 Juta Hektar
Terkini Lainnya
- Peruri: Layanan E-Meterai Sudah Berjalan Normal
- Di IDX Net Zero Incubator 2024, Sucofindo Latih Cara Hitung Karbon untuk 110 Emiten
- Faktor Potensial Pemicu Inflasi
- Menimbang Usulan Pengkajian Ulang Formulasi Anggaran Wajib Pendidikan
- Pinjol Masih Digemari Masyarakat, Nilai Pinjamannya Capai Rp 69,39 Triliun
- Harga Emas Antam Terbaru 9 September 2024, Turun Rp 7.000 Per Gram
- Ekonomi Indonesia Disebut Bisa Tumbuh 8 Persen dengan Cara Ini
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Senin 9 September 2024
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BCA sampai BRI
- Ketika Kepatuhan Pajak Tak Sejalan dengan Gaya Hidup
- IHSG Awal Pekan Dibuka di Zona Hijau, Nilai Tukar Rupiah Melemah
- Harga Bahan Pokok Senin 9 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Garam Halus Beryodium
- IHSG Diperkirakan Bakal Melemah Awal Pekan Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- IHSG Masih Ditopang Sektor Keuangan dan Kesehatan, Simak Rekomendsi Saham IPOT
- Wacana Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK dan AI, Sudah Sampai Mana Pembahasannya?
- Wapres Ingatkan Pentingnya Transportasi Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon
- Bos OJK: Pemulihan Daya Beli Berlangsung Lambat
- Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
- Perkuat Perdagangan Dalam Negeri, Hippindo Luncurkan Gerakan "Belanja di Indonesia Aja"
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 78,51 Dollar AS