pattonfanatic.com

BEI Ungkap Penyebab 5 Perusahaan Tunda Melantai di Bursa

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait adanya lima perusahaan yang menunda rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Ytna mengatakan ada lima perusahaan yang menunda rencana IPO dipengaruhi oleh keputusan internal perusahaan.

"Penyebabnya ada yang merupakan keputusan internal perusahaan untuk menunda," kata dia kepada wartawan, ditulis Jumat (6/9/2024).

Baca juga: BEI Lapor Ada 23 Perusahaan yang Bakal Melantai di Bursa, 5 Entitas Punya Aset Jumbo

Ia menambahkan, selain hal tersebut penundaan rencana IPO tersebut dipengaruhi oleh evaluasi bursa yang belum dapat memberikan persetujuan.

Selain hal tersebut, Nyoman mengungkapkan, proses evaluasi tersebut dilakukan dengan ketentuan yang berlaku.

"Semua proses evaluasi dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, tidak ada kaitannya dengan isu lain," imbuh dia.

Baca juga: Dugaan Kasus Gratifikasi Karyawan BEI Tak Ganggu Proses IPO

Jika dibandingkan pipeline sebelumnya, ada penurunan jumlah calon emiten.

Dilansir dari Kontan, per 9 Agustus 2024 terdapat 28 calon perusahaan. Padahal pada periode 9–30 Agustus 2024 tidak ada pencatatan saham baru. 

Sementara itu, sampai Agustus 2024, terdapat 23 perusahaan yang ada dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Nyoman bilang, hingga saat ini terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Baca juga: Oknum Karyawan BEI Kedapatan Langgar Etika, OJK Tegas Larang Suap dan Gratifikasi

Ia bilang, sampai 30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan dana dihimpu mencapai Rp 5,15 triliun.

Berdasarkan nilai asetnya, terdapat satu perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar, kemudian 17 perusahaan aset skala menengah atau antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Lalu, ada 5 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.

Adapun rincian berdasarkan sektornya, empat perusahaan untuk tiap sektor yakni consumer non-cyclicals, dan energy. Ada tiga perusahaan dari sektor basic materials.

Baca juga: BEI Buka Suara soal Kabar PHK Karyawan Imbas Gratifikasi IPO

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat