Harga Bahan Pokok Senin 9 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Garam Halus Beryodium
JAKARTA, - Daftar harga bahan pokok hari ini, Senin 9 September 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga cabai merah keriting per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 5.100 atau 12,36 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 36.160 menjadi Rp 41.260. Kalimantan Timur menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai merah keriting hari ini dipatok Rp 77.460 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.050 atau 2,54 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 40.210. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai merah keriting hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.980 atau 12,07 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 46.240.
Harga cabai rawit merah per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 3.840 atau 7,88 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 44.880 menjadi Rp 48.720. Kenaikan tertinggi terjadi di Kalimantan Timur, dengan banderol harga total Rp 77.460 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.280 atau 2,63 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 47.440. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 21.230 atau 43,58 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 69.950.
Baca juga: Bahan Pokok Minggu 8 September 2024: Harga Daging Sapi Murni Turun
Daftar kenaikan harga pangan pokok
Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:
- Kenaikan harga dari Rp 31.470 menjadi Rp 34.030 per kilogram terjadi pada ikan tongkol.
- Kenaikan harga dari Rp 34.340 menjadi Rp 36.730 per kilogram terjadi pada daging ayam ras.
- Harga bawang merah naik dari Rp 25.790 menjadi Rp 27.840 per kilogram.
- Kenaikan harga dari Rp 39.420 menjadi Rp 41.410 per kilogram terjadi pada bawang putih bonggol.
- Kenaikan harga dari Rp 37.050 menjadi Rp 38.590 per kilogram terjadi pada ikan kembung.
- Harga telur ayam ras naik dari Rp 28.050 menjadi Rp 29.250 per kilogram.
- Kenaikan harga dari Rp 32.670 menjadi Rp 33.480 per kilogram terjadi pada ikan bandeng.
- Harga beras premium naik menjadi Rp 16.020 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.510.
- Harga kedelai biji kering (impor) naik menjadi Rp 12.150 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.780.
- Kenaikan harga dari Rp 5.910 menjadi Rp 6.260 per kilogram terjadi pada jagung tk peternak.
- Harga gula konsumsi naik menjadi Rp 18.070 per kilogram dari sebelumnya Rp 17.780.
- Harga beras medium naik dari Rp 13.560 menjadi Rp 13.780 per kilogram.
- Harga tepung terigu (curah) naik dari Rp 10.200 menjadi Rp 10.410 per kilogram.
- Harga tepung terigu kemasan (non-curah) naik menjadi Rp 13.380 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.180.
- Harga minyak goreng kemasan sederhana naik menjadi Rp 18.100 per liter dari sebelumnya Rp 17.980.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Sabtu 7 September 2024: Cabai Rawit Merah dan Daging Sapi Murni Naik
Daftar penurunan harga pangan pokok
Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga garam halus beryodium per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 3,50 persen atau turun Rp 390 dibanding kemarin, yakni dari Rp 11.540 menjadi Rp 11.150. Penurunan tertinggi terjadi di Sumatera Barat, dengan banderol harga total Rp 12.500 per kilogram.
Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 440 atau 3,95 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 11.590. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga garam halus beryodium hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 440 atau 3,95 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 11.590.
Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:
Terkini Lainnya
- Cara Buka Rekening BRI Online 2024 dan Setoran Awalnya
- Wall Street Hijau, S&P 500 dan Dow Cetak Rekor Lagi
- BEI Beberkan Perbedaan Intraday Short Selling dan Short Selling Reguler
- Sri Mulyani hingga Airlangga Dipanggil Prabowo, Pakar Berharap Kabinet Mendatang Beri Kesempatan untuk Para Ahli
- Memahami Model Investasi Luar Negeri China dari Pengalaman KCJB
- [POPULER MONEY] Industri adalah "Kunci" | Impor Migas Gerus Devisa RI Rp 500 Triliun
- Diminta Jadi Menkeu Lagi, Ini yang Dibahas Sri Mulyani dengan Prabowo Subianto
- Asosiasi Usulkan Ada Area Khusus Rokok Elektronik di Bali
- Peruri Beri Pelatihan "Copywriting" agar UMKM Jabar Mampu "Go Global"
- Cara Mengubah Faskes BPJS Kesehatan lewat Ponsel
- Modus Penipuan Pajak: DJP Sebut Nomor dan Tautan Berbahaya
- Dukung Pembangunan IKN, KAI Logistik Pastikan Kesiapan Layanan Logistik
- Percepat Proses Izin Usaha, Kementerian Investasi Kirim Surat ke 18 Instansi
- Privy Fasilitasi Penandatanganan Dokumen “Cross Border” Perusahaan RI dan Australia
- Hampir Capai Target, PNBP Ditjen Hubla Sudah Rp 4,7 Triliun
- Diminta Jadi Menkeu Lagi, Ini yang Dibahas Sri Mulyani dengan Prabowo Subianto
- Asosiasi Usulkan Ada Area Khusus Rokok Elektronik di Bali
- IHSG Masih Ditopang Sektor Keuangan dan Kesehatan, Simak Rekomendsi Saham IPOT
- IHSG Diperkirakan Bakal Melemah Awal Pekan Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- Wacana Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK dan AI, Sudah Sampai Mana Pembahasannya?
- Kinerja Wall Street Masih Dibayangi Laporan Tenaga Kerja AS
- Dalam 5 Tahun, Transformasi Digital Ferizy Jadi Salah Satu Pencapaian Terbesar ASDP