Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BCA sampai BRI
JAKARTA, - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah pada perdagangan pasar spot, Senin (9/9/2024).
Melansir data Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 15.475 per dollar AS atau melemah 97,5 poin (0,63 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.378 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, data Non-Farm Payrolls bulan Agustus yang dirilis Jumat malam dirilis lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar, atau berada di kisaran 142.000 berbanding 160.000. Ini memperlihatkan, kondisi ketenagakerjaan mulai melambat.
Hal tersebut bisa mendukung kebijakan pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed.
Baca juga: IHSG Awal Pekan Dibuka di Zona Hijau, Nilai Tukar Rupiah Melemah
Namun, menurut dia, pelambatan Non-Farm Payrolls ini tidak menggambarkan pemburukan situasi ketenagakerjaan AS karena data tingkat pengangguran dan upah rata-rata pekerja per jam masih lebih bagus dari proyeksi.
Oleh karena itu, kemungkinan rupiah menguat terhadap dollar AS hari ini masih terbuka karena ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS tersebut.
Untuk selanjutnya, pasar akan menantikan data indicator inflasi CPI AS yang akan dirilis pekan ini sebagai pertimbangan baru untuk kebijakan suku bunga acuan AS. Kalau tiba-tiba memperlihatkan angka yang meninggi, ini bisa menyurutkan ekspektasi pemangkasan dan mendorong penguatan dollar AS.
"Potensi penguatan ke arah 15.350, dengan potensi resisten di sekitar 15.450 hari ini," ujar dia.
Baca juga: [POPULER MONEY] Indonesia Deflasi Empat Bulan Berturut-turut | Rupiah Kembali Tertekan
Berbeda, Pengamat Pasar Uang Lukman Leong menjelaskan, rupiah diperkirakan akan melemah oleh rebound pada dollar AS setelah data tenaga kerja NFP.
Walaupun penambahan pekerjaan yang lebih sedikit dari perkiraan, tetapi kenaikan pada penghasilan dan pengeluaran yang lebih besar dikuatirkan akan bisa kembali memicu inflasi di AS.
"Pada hari Senin investor menantikan data inflasi China serta data survei kepercayaan konsumen Indonesia. Range 15.400-15.500," tutup dia.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (6/9/2024) berada pada level Rp 15.372 per dollar AS, atau menguat dibandingkan Kamis (5/9/2024) pada level Rp 15.410 per dollar AS.
Adapun kurs di bank-bank besar di Indonesia, seperti di BRI kurs jual dipatok pada Rp 15.510 per dollar AS. Kurs jual berarti pihak bank menjual dollar AS pada posisi ini.
Berikut adalah kurs rupiah hari ini di 5 bank.
Terkini Lainnya
- Izin Ekspor Pasir Laut Sedimen Sudah Dibuka, Kok Masih Sepi Peminat?
- Duduk Perkara Tudingan Pengusaha Sawit Ngemplang Pajak Rp 300 Triliun
- Daftar Kode Bank di Indonesia untuk Transfer Antarbank
- Cara Cetak Kartu Ujian SKD CPNS Kemenag 2024
- Sri Mulyani Dibantu Trio Suahasil, Tommy, dan Anggito, Bakal Emban Tugas Berat di Era Prabowo
- Pemerintahan Baru Punya "Pekerjaan Rumah" untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Ini Trio "Pendamping" Sri Mulyani yang Baru, Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu
- Cara Ganti Faskes BJPS secara Online Lewat HP
- Realisasi Investasi RI Capai Rp 1.261,4 Triliun, Disebut Sudah Lampaui Target Jokowi
- Impor Migas dan Non-migas Turun, Nilai Impor RI Pada September Jadi 18,82 Miliar Dollar AS
- MIND ID Target Capai Laba Bersih Rp 30 Triliun di 2024
- Rosan Yakin Kebakaran Smelter Freeport Tak Akan Ganggu Investasi Asing ke RI
- Jumlah Nasabah Jiwasraya yang Mau Ikut Restrukturisasi IFG Life Terus Bertambah
- Lewat “Mandiri Sahabat Desa”, Bank Mandiri Berdayakan Perempuan di Desa
- KAI Commuter Tingkatkan Standar Pelayanan di Stasiun Jurangmangu: Kolaborasi Sukses Publik-Swasta
- Sri Mulyani Dibantu Trio Suahasil, Tommy, dan Anggito, Bakal Emban Tugas Berat di Era Prabowo
- Ketika Kepatuhan Pajak Tak Sejalan dengan Gaya Hidup
- IHSG Awal Pekan Dibuka di Zona Hijau, Nilai Tukar Rupiah Melemah
- Harga Bahan Pokok Senin 9 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Garam Halus Beryodium
- IHSG Masih Ditopang Sektor Keuangan dan Kesehatan, Simak Rekomendsi Saham IPOT
- IHSG Diperkirakan Bakal Melemah Awal Pekan Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya