Daya Beli Masyarakat Lesu, Pinjol Diprediksi Tetap "Moncer"
JAKARTA, - Tanda-tanda pelemahan daya beli masyarakat kian nyata, seiring dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan terjadinya deflasi secara bulanan (month to month) selama 4 bulan berturut-turut, yakni pada Mei-Agustus 2024.
Di tengah fenomena pelemahan daya beli tersebut, penyaluran pinjaman kepada masyarakat melalui layanan financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending) atau pinjaman online (pinjol) diyakini tetap tumbuh tinggi.
Optimisme itu diusung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan melihat tetap tingginya pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan dan pinjol hingga Juli 2024.
Baca juga: Gunakan AI, OJK Pede Kredit Macet Pinjol Bakal Turun
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman melaporkan, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan mencapai 10,53 persen secara tahunan menjadi Rp 494,10 triliun pada Juli lalu.
Sementara itu, outstanding pembiayaan pinjol tumbuh 23,97 persen secara tahunan menjadi Rp 69,39 triliun sampai dengan Juli.
"Tren pertumbuhan pembiayaan yang tetap terjaga memberikan sinyal bahwa industri multifinance dan fintech P2P lending memiliki kemampuan dalam memitigasi risiko penurunan daya beli masyarakat," kata dia dalam keterangannya, dikutip Senin (9/9/2024).
Baca juga: Pinjol Masih Digemari Masyarakat, Nilai Pinjamannya Capai Rp 69,39 Triliun
"Sehingga diperkirakan pembiayaan oleh multifinance dan fintech P2P lending dapat melanjutkan pertumbuhan," sambungnya.
Pertumbuhan pesat itu diikuti dengan perbaikan kualitas pinjaman yang disalurkan oleh pinjol.
OJK mencatat, tingkat tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) pinjol sebesar 2,53 persen pada Juli, turun dari 2,79 persen pada Juni.
"Penurunan angka TWP90 memperlihatkan kondisi kualitas pendanaan yang semakin baik dan terjaga," ucapnya.
Baca juga: Catat, Ini 98 Pinjol Resmi Berizin OJK Terbaru 2024
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menilai, fenomena deflasi selama 4 bulan berturut-turut dan jutaan kelas menengah "turun kelas" belum berdampak signifikan terhadap sektor jasa keuangan nasional.
Hal itu terefleksikan dari data-data penyaluran kredit serta pembiayaan industri jasa keuangan yang masih tumbuh "double digit".
Di sektor perbankan, laju pertumbuhan kredit semakin pesat, yakni mencapai 12,40 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 7.515 triliun pada Juli 2024.
Baca juga: AFPI Ajak Masyarakat Pahami Perbedaan Pinjol dan Fintech Lending
Kemudian, di sektor perusahaan pembiayaan, penyaluran pembiayaan masih tumbuh dua digit, namun melambat, ke 10,53 persen, menjadi Rp 494,10 triliun pada Juli 2024.
Lalu, outstanding pembiayaan yang disalurkan lewat financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending) tumbuh tinggi 23,97 persen menjadi Rp 69,39 triliun.
"Itu dapat untuk kemudian kita simpulkan bahwa terjadinya deflasi dan penurunan jumlah kelas menengah itu dilihat dari angka-angka yang ada dalam sektor jasa keuangan nampaknya belum memperlihatkan atau tidak memperlihatkan dampak yang signifikan," tutur Mahendra, dalam Konferensi Pers Hasil RDK Bulanan Agustus 2024, secara virtual, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Gagal Bayar Pinjol Bisa Bikin Pengajuan KPR Ditolak
Terkini Lainnya
- Gandeng Perusahaan Afiliasi KBFG di Indonesia, KB Bank Tingkatkan Gizi Anak Kurang Mampu
- Upaya BUMN Pos Properti Dukung E-Sport Nasional
- PT Pos Buka Peluang ke Investor yang Ingin Memanfaatkan Asetnya
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 14 Oktober 2024 di Pegadaian
- Awali Pekan, IHSG Menguat
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 14 Oktober 2024, Turun Rp 5.000
- APLN Dukung Pemerintah Sediakan Hunian Terjangkau dan Tingkatkan Kualitas SDM RI
- Harga Bahan Pokok Senin 14 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Ini Strategi BTN Dukung Program 3 Juta Rumah
- SKD CPNS 2024 Dimulai Rabu Pekan ini, BKN Siapkan 339 Titik Lokasi Tes
- Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, OJK "Pacu" Target Kredit Perbankan?
- Industri adalah "Kunci"
- Cara Cek Lokasi ATM BRI Terdekat via HP
- Cara Bayar Cicilan KPR BRI, BNI, dan BTN via Mobile Banking
- Cara Mudah Menghitung Zakat Penghasilan
- Asuransi Kesehatan AXA Health Protector, Apa Manfaatnya?
- KKP: Pelaku Penyelundupan Benih Lobster Pindah-pindah Rumah untuk Hindari Aparat
- Obligor BLBI Marimutu Sinivasan Ditangkap, Satgas: Terima Kasih Ditjen Imigrasi
- Vietnam Diduga Jadi Tujuan Akhir Penyelundupan Benih Lobster Asal Indonesia
- Dorong Pemerataan Ekonomi di Sumatera, Jokowi Resmikan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Garapan Hutama Karya