Emiten Cucu Soeharto GOLF Kantongi "Marketing Sales" Rp 165 Miliar
JAKARTA, - Minat beli terhadap rumah mewah PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) cukup tinggi. Dalam waktu kurang dari dua bulan, perseroan sudah menjual hampir seluruh unit rumah di cluster I The Links Golf Villa, Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.
Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti mengatakan, dari total 24 rumah mewah yang tersedia, 22 unit sudah laku terjual dengan nilai marketing sales sebesar Rp 165 miliar.
Hal ini membuat manajemen yakin, dalam waktu dekat seluruh unit akan terjual. Total nilai pra-penjualan dari The Links Golf Villa cluster I ini sekitar Rp 175 miliar.
Baca juga: Emiten Telekomunikasi Indosat Berencana Stock Spit Saham dengan Ratio 1:4
“Animo pembeli terhadap The Links Golf Villa ternyata sangat tinggi. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mempercepat groundbreaking menjadi akhir bulan ini, sekaligus launching cluster II,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (9/9/2024).
Awalnya, perseroan menargetkan, seluruh unit di cluster I baru akan habis terjual pada penghujung 2024 dan awal konstruksi atau peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan pada November 2024. Adapun, proses konstruksi ditargetkan selesai pada 2026 mendatang.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, pada cluster II nanti, akan ada 43 unit rumah mewah yang ditawarkan. Pengembangan proyek tahap kedua ini akan dimulai pada kuartal II-2025 dan diproyeksikan rampung pada 2027.
GOLF berharap, seluruh unit rumah di cluster II ini sudah terjual pada akhir 2025 dengan total nilai marketing sales mencapai Rp 365 miliar.
Adapun, The Links Golf Villa merupakan satu-satunya perumahan di Bali yang berada di dalam area lapangan golf. Cluster I berada di sisi kanan Hole 3 lapangan golf milik anak usaha GOLF, yakni PT New Kuta Golf (NKG) dengan luas lahan 1,1 hektare (Ha). Sedangkan, seluruh rumah di cluster II akan memiliki halaman belakang yang berbatasan langsung dengan Hole 2 New Kuta Golf.
Bali merupakan salah satu wilayah potensial yang jadi andalan GOLF untuk meningkatkan kinerja. Hal ini tercermin dari realisasi pendapatan perseroan sepanjang semester I-2024 yang tercatat mencapai Rp 63,5 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 63,4 miliar.
Baca juga: Dicita-citakan sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans-Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun
Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang kenaikan yang terjadi di segmen golf, yaitu dari Rp 45,9 miliar menjadi Rp 46,4 miliar. Adapun, penyumbang terbesar dari segmen ini adalah lapangan golf milik NKG yang ada di Bali dengan kenaikan jumlah round mencapai 7 persen year on year (yoy) menjadi 30.825 pegolf pada enam bulan pertama 2024.
Komisaris Utama Intra GolfLink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo menjelaskan, pihaknya mendapat berkah dari ramainya wisatawan yang datang ke Bali.
"Seperti yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah turis yang datang ke Bali, baik turis lokal maupun mancanegara itu hampir 24 persen sepanjang semester I-2024,” ungkap dia.
Selain segmen golf, bisnis restoran yang dikelola perseroan juga relatif stabil. Pada akhir Juni 2024, GOLF membukukan pendapatan sekitar Rp 11,7 miliar per akhir Juni 2024 dari divisi restoran, naik tipis 0,2 persen secara tahunan (yoy).
Sebagai informasi, PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) merupakan perusahaan milik cucu mantan presiden Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo.
Baca juga: Mengapa Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang?
Terkini Lainnya
- Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Wilayah Jawa Barat via SAMBARA
- Resmi Dibuka, Cek Harga Tiket Happy Games Surabaya
- Cara Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan dan Syaratnya
- Mengenal Reksadana: Instrumen Investasi Pasar Modal yang Cocok untuk Pemula
- 1.200 Penumpang Kereta Api Batalkan Perjalanan Akibat Banjir Grobogan
- BNI Hadirkan Program Pembiayaan untuk UMKM Ramah Lingkungan
- Menko IPK Apresiasi Kualitas Bangunan Bali International Hospital, RS Bertaraf Internasional Hasil Konstruksi PTPP
- Cara Bayar Tagihan Listrik via BCA Mobile dan ATM BCA
- Dekan FT ITB: Usulan Perguruan Tinggi Kelola Tambang Kurang Jelas
- BCA Salurkan Kredit Rp 922 Triliun Selama 2024
- Banyak Dapat Keluhan Nelayan, KKP Bakal Evaluasi PSN di Surabaya
- Kasus eFishery, Bagaimana Dampaknya ke Masyarakat Umum?
- Trump Dinilai Lebih Moderat soal Tarif, Ekonom: Tetap Harus Diantisipasi
- Serikat Pekerja: eFishery Berhenti Beroperasi, Bakal Ada PHK Massal
- Bos BCA Beberkan Dampak Revisi Aturan DHE SDA ke Bisnis Valas
- Target Belum Tercapai, Pemerintah Gelontorkan Rp 10,25 Miliar untuk Tagih Aset Obligor BLBI
- Daya Beli Masyarakat Lesu, Pinjol Diprediksi Tetap "Moncer"
- Asuransi Kesehatan AXA Health Protector, Apa Manfaatnya?
- KKP: Pelaku Penyelundupan Benih Lobster Pindah-pindah Rumah untuk Hindari Aparat
- Obligor BLBI Marimutu Sinivasan Ditangkap, Satgas: Terima Kasih Ditjen Imigrasi