pattonfanatic.com

Bantah Bos AirAsia, Menhub Sebut Avtur RI Bukan yang Termahal se-ASEAN

Menhub RI Budi Karya Sumadi usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons pernyataan CEO Air Asia Gruop Tony Fernandes yang menyebut harga avtur Indonesia menjadi yang termahal se-ASEAN.

Menurutnya, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Dia menyangkal jika harga avtur Indonesia menjadi yang termahal di antara negara-negara ASEAN.

"Jadi gini, itu tidak sepenuhnya benar. Kalau kita bicara itu harus pakai data," ujar Budi Karya saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Ia mengakui, harga bahan bakar avtur RI yang diproduksi PT Pertamina (Persero) memang mahal, hanya saja tidak berarti menjadi yang termahal se-ASEAN.

"Bahwa (harga avtur RI) mahal, ya. Kalau paling mahal, enggak," kata Budi Karya.

Baca juga: [POPULER MONEY] Blak-blakan Bos AirAsia: Avtur yang Dijual di RI Termahal se-ASEAN | Efek Domino Gangguan Layanan E-Meterai

Sebelumnya, Tony Fernandes buka-bukaan soal penyebab mahalnya harga tiket pesawat rute domestik di Indonesia.

Fenomena mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia sudah bukan rahasia lagi. Kondisi ini sudah dikeluhkan masyarakat sejak beberapa tahun silam.

Sudah lazim ditemui, di berbagai situs penjualan tiket daring, harga tiket pesawat domestik rute antar-kota di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan rute maskapai yang terbang dari atau ke luar negeri, meski jaraknya lebih jauh.

Tony bilang, harga avtur yang dijual Pertamina jadi salah satu komponen paling dominan yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia. Bahkan, harga avtur yang dipasok BUMN ini, kata dia, adalah yang paling tinggi se-Asia Tenggara.

“Harga bahan bakar di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sekitar 28 persen (lebih mahal),” ujar Tony di Jakarta dikutip dari Antara, Sabtu (7/9/2024).

Baca juga: Kebocoran Avtur Garuda: Refleksi Krisis Pengawasan di Lingkaran BUMN

 


Menurutnya, tarif avtur di Indonesia terbilang lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Ia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.

Hal tersebut lantas diakui turut berimbas pada biaya operasional maskapai yang berujung pada tingginya harga tiket pesawat penerbangan domestik di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnnya.

Bila dibandingkan dengan Malaysia, terdapat beberapa pemasok avtur dari perusahaan berbeda, sementara Indonesia masih dipasok sepenuhnya oleh Pertamina. Maskapai pun tak punya pilihan lain.

"Di Malaysia, ada dua atau tiga perusahaan. Di sebagian besar negara, ada pilihan (pemasok avtur). Jika hanya ada satu di Indonesia, mereka (Pertamina) dapat mengenakan biaya yang mereka inginkan," kata Tony.

Baca juga: Pertamina: Harga Publikasi Avtur di Indonesia Cukup Kompetitif...

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat