pattonfanatic.com

Pertumbuhan Saham Wall Street Berlanjut di Tengah Penantian Penurunan Suku Bunga The Fed

Bursa saham AS.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mencoba bangkit dari tren September yang lesu. Salah satu indikatornya, indeks S&P 500 naik 0,45 persen dan ditutup pada level 5.495,52.

Hal ini sekaligus menjadi pertanda, Wall Street berusaha menemukan pijakannya di September yang penuh gejolak.

Seiring dengan itu, indeks Nasdaq Composite naik 0,84 persen, ditutup pada level 17.025,88. Kemudian, Dow Jones Industrial Average turun 92,63 poin atau 0,23 persen dan berada pada level 40.736,96.

Baca juga: IHSG Diproyeksikan Menguat Terbatas, Simak Analisis Saham Hari Ini

Saham Nvidia yang ditutup lebih tinggi sebesar 1,5 persen mendorong kenaikan indeks S&P 500 dan Nasdaq yang banyak menampung sektor teknologi.

Selain itu, AMD dan Microsoft juga ditutup lebih tinggi. Sedikit catatan, saham teknologi telah mengalami kesulitan akhir-akhir ini, dengan Technology Select Sector SPDR Fund (XLK) kehilangan sekitar 7 persen pada kuartal ini.

Pergerakan tersebut terjadi karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, yang menyebabkan investor menjual saham-saham teknologi papan atas.

Baca juga: Restrukturisasi Utang Waskita Karya Buka Peluang Lepas Gembok Suspensi Saham

 

Tak hanya itu, saham perbankan juga memberikan tekanan pada pasar yang lebih luas. Sebagai contoh, saham JPMorgan turun lebih dari 5 persen setelah perusahaan memberikan komentar hati-hati tentang pendapatan bunga bersih pada 2025 pada konferensi industri. JPMorgan juga merupakan perusahaan yang mengalami penurunan terbesar dalam 30 saham Dow.

Ahli Strategi Global MRB Partners Phillip Colmar mengatakan, hari ini investor melakukan rotasi defensif yang mulai berlebihan

“Anda akan mengalami banyak volatilitas saat orang-orang kembali dari musim panas, karena pasar diposisikan sedemikian rupa sehingga siap untuk banyak hal,” terang dia.

Baca juga: Pasar Saham Asia Pasifik Mayoritas Hijau, Inflasi Korea Selatan Jadi Sorotan

Para investor juga mencermati dua laporan ekonomi utama yang kemungkinan akan menjadi katalis berikutnya bagi saham. Laporan indeks harga konsumen untuk bulan Agustus akan dirilis pada hari Rabu, diikuti oleh indeks harga produsen pada hari Kamis.

Para investor bertaruh, pemangkasan suku bunga yang telah lama diantisipasi pada pertemuan bank sentral AS Federal Reserve pada tanggal 17-18 September dapat membantu meredakan kekhawatiran atas melemahnya ekonomi.

Baca juga: Investor Borong Saham RI, Aliran Modal Asing Masuk Pekan Ini Capai Rp 6,21 Triliun

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat