pattonfanatic.com

Terapkan Standar Lingkungan Hidup, Agrowisata Sido Muncul Semarang Raih Penghargaan Adi Niti dari Kementerian LHK

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
Lihat Foto

JAKARTA, – Lembaga Konservasi (LK) Agrowisata Sido Muncul Semarang meraih penghargaan Adi Niti untuk kategori Pelaku Usaha Penerap Standar.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat pada acara Pekan Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PeSTA 2024) yang diadakan di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Sebagai informasi, LK Agrowisata Sido Muncul Semarang berfokus pada konservasi sumber daya hayati, baik flora maupun fauna.

Agrowisata itu memiliki visi untuk memberikan kontribusi nyata dalam konservasi sumber daya hayati bagi masyarakat dan lingkungan. Misinya mencakup tiga aspek utama, yaitu edukasi, sosial, dan ekonomi.

Saat ini, LK Agrowisata Sido Muncul Semarang memiliki 154 ekor dari 52 jenis satwa, baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi.

Baca juga: Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Selain itu, agrowisata tersebut juga memiliki 400 spesies tanaman rempah dan obat. Hal ini menjadikan LK Agrowisata Sido Muncul sebagai salah satu contoh nyata peran sektor swasta dalam pelestarian keanekaragaman hayati.

Irwan mengatakan, penghargaan yang diraih LK Agrowisata Sido Muncul Semarang merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Sido Muncul dalam menerapkan standar lingkungan yang tinggi.

Menurutnya, penerapan standar lingkungan di agrowisata tersebut sudah dilakukan perusahaan, bahkan jauh sebelum BSILHK mengeluarkan standarnya.

“Kami sudah mengikuti standar pengelolaan lembaga konservasi jauh sebelum standar BSILHK ada. Jadi, kami sudah menjaga lingkungan itu sudah sejak lama,” ujar Irwan kepada awak media.

Irwan saat menerima penghargaan dari Menteri LHK Siti Nurbaya. Dok. Sido Muncul Irwan saat menerima penghargaan dari Menteri LHK Siti Nurbaya.

Irwan menambahkan, penghargaan dari BSILHK tidak diraih secara instan. Pasalnya, Sido Muncul harus melewati sejumlah tahapan dan seleksi ketat.

Tahapan itu dimulai oleh BSILHK pada 7-8 Mei 2024 dengan melakukan pengumpulan data dan verifikasi lapangan terhadap seluruh aktivitas di LK Agrowisata Sido Muncul Semarang.

Aktivitas tersebut meliputi aspek legal, administrasi, laporan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, hingga manajemen pengelolaan satwa.

Setelah melalui proses seleksi yang ketat, LK Agrowisata Sido Muncul dinyatakan lolos dan berhasil dinominasikan sebagai calon penerima penghargaan pada Selasa (3/9/2024).

Diharapkan memotivasi banyak pihak

Irwan berharap, penerapan standar lingkungan hidup dari BSILHK dapat memudahkan semua pihak, khususnya para pelaku usaha, dalam mengikuti aturan yang berlaku.

"Dengan adanya standar, kita tidak lagi berada dalam kebingungan atau tafsir yang berbeda-beda. Standar ini memudahkan semua pihak untuk mengikuti aturan dan menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan perlindungan lingkungan,” kata Irwan.

Tak hanya itu, Irwan juga menekankan pentingnya keberlanjutan penerapan standar ini dalam kegiatan bisnis.

Baca juga: Sido Muncul Raih Penghargaan Proper Kategori Emas dan Green Leadership Utama dari Kementerian LHK

Menurutnya, menjaga lingkungan dan mengikuti aturan yang berlaku sama pentingnya dengan menjalankan bisnis.

“Kami ingin berbisnis dengan mendapatkan keuntungan, tetapi tidak merusak lingkungan. Bahkan, kami ingin memberikan kontribusi nyata. Untuk BSILHK, semoga penghargaan Adi Niti juga dapat menjadi motivasi bagi para pelaku usaha lain agar lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan penerapan standar lingkungan yang baik, keberlanjutan bisnis kelestarian alam dapat terjaga,” ucapnya.

Konsisten sejak dulu

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Solo sekaligus Dewan Juri Adi Niti Yoyok Sigit Haryotomo mengungkapkan alasan di balik terpilihnya LK Agrowisata Sido Muncul Semarang sebagai penerima penghargaan.

Menurutnya, agrowisata yang dioperasikan Sido Muncul itu mampu menunjukkan konsistensi luar biasa dalam melakukan pengelolaan.

Saat melakukan verifikasi, tim penilai menemukan bahwa Sido Muncul telah mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) yang komprehensif. Hal ini meliputi pengelolaan laboratorium udara, tanah, dan air.

Baca juga: Terapkan Energi Berkelanjutan, Sido Muncul Raih Subroto Awards 2023

"Tak hanya itu, yang lebih mengesankan, mereka memiliki SOP khusus untuk penanganan satwa, termasuk pencegahan penyakit dan manajemen reproduksi melalui dukungan dokter hewan profesional," ucap Yoyok.

Selain memenuhi standar, Sido Muncul juga dinilai telah menciptakan model ekonomi sirkular yang berdampak besar pada lingkungan sekitar.

"Mereka berhasil mengintegrasikan aspek konservasi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ini menempatkan mereka dalam kategori kelas satu menurut Undang-Undang Cipta Kerja. Pencapaian LK Agrowisata Sido Muncul Semarang ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain untuk berkontribusi positif,” ujar Yoyok.

Kepala LK Agrowisata Sido Muncul Semarang Bambang Supartoko (kiri) serta Kepala BSILHK Ary Sudijanto (tengah) dan Kepala BPSILHK Solo Yoyok Sigit Haryotomo (kanan). Dok. /Erlangga Satya Kepala LK Agrowisata Sido Muncul Semarang Bambang Supartoko (kiri) serta Kepala BSILHK Ary Sudijanto (tengah) dan Kepala BPSILHK Solo Yoyok Sigit Haryotomo (kanan).

Sementara itu, Kepala BSILHK Ary Sudijanto menjelaskan bahwa kesuksesan LK Agrowisata Sido Muncul Semarang juga tak lepas berkat inisiatif dalam menjaga lingkungan, termasuk sebelum diberlakukannya standardisasi.

"Kami memberikan penghargaan Adi Niti untuk kategori Pelaku Usaha Penerap Standar kepada Sido Muncul karena mereka sebagai pelaku usaha telah menerapkan standar tanaman satwa liar (TSL), bahkan sebelum kami meresmikannya. Penerapan standar oleh Sido Muncul sejalan dengan standar yang kami kembangkan dan itulah yang kami apresiasi," jelas Ary.

Ary menambahkan, keberhasilan Sido Muncul dalam meraih penghargaan Adi Niti pun membuktikan bahwa standar lingkungan yang tinggi bukan halangan, melainkan peluang untuk inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan.

"Dengan standar yang jelas, pelaku usaha justru dimudahkan dalam menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab," terang Ary.

Baca juga: Kedepankan Aspek Keberlanjutan, Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR

Kepala LK Agrowisata Sido Muncul Semarang Bambang Supartoko menjelaskan bahwa penerapan standar lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihaknya merupakan sebuah keharusan.

Oleh karena itu, hal itu mereka lakukan jauh sebelum ada imbauan dari pemerintah.

Menurutnya, penerapan standar lingkungan hidup di LK Agrowisata Sido Muncul Semarang penting untuk menjaga kelestarian.

Pada LK Agrowisata Sido Muncul Semarang, pihaknya mengaku menerapkan sejumlah standar yang cukup banyak terkait linkungan hidup.

“Standar yang kami terapkan dalam mengelola sumber daya genetik, flora, dan fauna di LK Agrowisata Sido Muncul Semarang dilakukan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan aturan administrasi, legal, dan tata kelola yang baik. Kami secara konsiten terus menerapkan hal ini,” ujar Bambang.

Tentukan standar

Mengenani BSILHK, Siti menerangkan bahwa badan ini berfungsi untuk menentukan standar, mengikuti implementasi, serta mengaplikasikan berbagai inovasi untuk dapat mencapai standar yang dikeluarkan oleh kementerian LHK.

Selain itu, BSILHK juga jadi bentuk dukungan nyata KLHK dalam mengawal transformasi menuju titik keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya alam dengan fondasi asas keberlanjutan dengan memperhatikan aspek environmental, social, and governance (ESG).

Baca juga: Kerja Sama dengan Kemenkop UKM, Sido Muncul Berdayakan Petani Rempah di Jateng

“Saya yakin, ke depan, standar-standar LHK akan semakin memudahkan sistem kerja sehingga pemanfaatan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia dapat terjaga dengan ukuran yang jelas dan bisa bermanfaat bagi seluruh anak bangsa,” ujar Siti.

Terkait PeSTA 2024, Siti berharap agar capaian kinerja standar LHK dapat tersampaikan secara luas kepada publik.

“Ini sangat tepat karena esensi keberadaan standar bagi instrumen yang ada adalah menyediakan ukuran yang pasti dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan beserta pemanfaatannya di Indonesia. KLHK bersama para pihak lain telah dan akan terus melakukan berbagai inovasi menuju paradigma dan keseimbangan baru. Penguatan standar menjadi bagian pentingnya,” kata Siti.

Baca juga: Berhasil, Sido Muncul Raih Penghargaan Keberlanjutan Lingkungan Industri Farmasi dan Makanan 2023 dari BPOM

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat