Ini Komitmen HSBC Indonesia dalam Konektivitas Internasional dan Inovasi Digital
– Hadir sejak 140 tahun lalu di Batavia (kini Jakarta), HSBC telah menunjukkan dukungannya terhadap perekonomian domestik dengan memfasilitasi perdagangan gula yang menjadi komoditas penting saat itu.
Guna mendukung operasional bisnis, HSBC pun membuka kantor pertamanya di Jalan Roa Malaka, Jakarta Barat.
Seiring waktu berjalan, HSBC Indonesia tumbuh menjadi bank internasional terkemuka yang memberikan pelayanan komprehensif untuk berbagai sektor, baik domestik maupun internasional.
Layanan itu disesuaikan dengan profil serta portofolio nasabah yang mencakup ritel dan korporasi.
Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt menjelaskan bahwa konektivitas global telah menjadi DNA HSBC Indonesia. Dengan modal ini, HSBC Indonesia membantu perusahaan-perusahan Tanah Air untuk merambah bisnis di pasar global. Di sisi lain, HSBC Indonesia juga menjadi titian korporasi-korporasi dari luar negeri untuk menanamkan investasi di Nusantara.
“Melalui momentum perayaan 140 tahun, HSBC Indonesia menerapkan sejumlah strategi guna menjawab peluang spesifik di ranah international wholesale banking. HSBC Indonesia melihat peluang signifikan ini,” ujar Francois dalam siaran pers yang diterima , Rabu (31/7/2024).
Baca juga: HSBC Indonesia Pimpin Pangsa Pasar Wealth Management Tanah Air
Menurut Francois, ada tiga komponen yang menjadi “bahan bakar” bagi HSBC Indonesia untuk mengisi peluang tersebut, yakni investasi asing, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Bagi HSBC Indonesia, komponen tersebut juga selaras dengan kepentingan strategis utama yang mencakup konektivitas global, dunia digital dalam skala besar, dan pembangunan berkelanjutan.
Secara rinci, dia menjabarkan bahwa komponen pertama, yaitu investasi asing, berkaitan dengan konektivitas global. HSBC Indonesia sendiri telah mengakses jaringan di lebih dari 60 negara yang mencakup 90 persen lebih perdagangan global.
“Kami berada di posisi yang tepat untuk mendukung klien yang ingin berinvestasi di luar negeri atau klien di mancanegara yang ingin berinvestasi di Indonesia,” ujar Francois.
Sebagai contoh, HSBC Indonesia membantu perusahaan Pertamina Geothermal saat melakukan Initial Public Offering (IPO) untuk mendatangkan investor internasional ke Indonesia.
HSBC Indonesia juga mendukung perusahaan Polygroup dengan membantu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menyiapkan fasilitas di Indonesia.
Kemudian, komponen kedua adalah ekonomi digital. Pada komponen ini, HSBC Indonesia secara konsisten mendukung perusahaan-perusahaan yang berbasis atau bergerak di bidang ekonomi digital.
“Kami telah menyiapkan dana khusus, yakni Dana Pertumbuhan ASEAN dengan nilai 1 miliar dollar AS untuk membiayai perusahaan-perusahaan tersebut. Kami juga menghadirkan berbagai inovasi di bidang (perbankan) digital,” ucap Francois.
Baca juga: HSBC Andalkan 3 Pilar untuk Fokus Layani Nasabah, Apa Saja?
Adapun komponen ketiga, lanjut dia, yakni keberlanjutan. Terkait komponen ini, HSBC menjadi anggota Just Energy Transition Partnership untuk Indonesia.
“Kami mendanai beberapa klien kami untuk membantu mereka bertransisi menuju ekonomi nol bersih,” katanya.
Menjadi solusi
HSBC Indonesia juga diposisikan sebagai bank berprioritas digital dengan berbagai inisiatif dalam meningkatkan infrastruktur digital bagi nasabah korporasi dan ritel.
“Bagi HSBC, digital adalah persoalan pola pikir. Untuk itulah, HSBC Indonesia berinvestasi cukup besar pada produk digital dan solusi digital bagi nasabah,” ucap Francois.
Bagi nasabah korporasi, HSBC menghadirkan produk Omni Collect yang membantu penerimaan dana digital dan melacak penerimaan dana untuk nasabah via aplikasi.
HSBC Indonesia juga menyediakan layanan UniTransact yang memungkinkan nasabah melihat semua transaksi dalam satu platform. Transaksi ini mencakup perdagangan, pengelolaan pembayaran dan uang tunai, serta valuta asing.
Sementara, untuk nasabah perorangan di Indonesia, HSBC Indonesia telah meluncurkan platform baru.
“HSBC Indonesia bukan lagi sekadar bank, melainkan juga pemberi perhatian untuk mengembangkan bisnis dan menjadi (bagian dari) solusi,” tutup Francois.
Terkini Lainnya
- Mentan Targetkan Merauke Jadi Laboratorium Raksasa Pertanian Modern
- Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 150 Masyarakat di Banjarnegara
- Daftar Kereta Api Paling Laris Sepanjang 2024, Siapa Juaranya?
- Rencana Kemendag: UMKM RI Bisa Jualan ke Filipina Nebeng Amazon
- Kabar Gembira untuk Warga Solo, Simpang Joglo Beroperasi 1 November
- Eks Gubernur BI Soedrajat Dwiwandono Dapat Penghargaan Wirakarya Adhitama FEB UI
- BNI dan Garuda Indonesia Tebar Bonus hingga 25.000 GarudaMiles
- RI Berpeluang Jadi Produsen Elektronik Rumah Tangga Terbesar Kedua Setelah China
- Prodia StemCell Gandeng BRIN Kembangkan Terapi Regeneratif
- Respons Para Menteri Jokowi saat Ditanya Kans Masuk Kabinet Prabowo
- Bus Wisata Monas Explorer 2 Baru Diresmikan, Cek Rute dan Jadwalnya
- Mentan Amran Klaim RI Sudah Bisa Swasembada Pangan 3 Tahun Lagi
- Dalam Sepekan Emas Antam Naik Rp 17.000, Ini Rinciannya
- Shopee 10.10 Brands Festival Catat Peningkatan Transaksi 7 Kali Lipat di Shopee Mall
- Kimia Farma Buka Lowongan Kerja hingga 18 Oktober 2024, Cek Syaratnya
- Mentan Targetkan Merauke Jadi Laboratorium Raksasa Pertanian Modern
- Daftar Kereta Api Paling Laris Sepanjang 2024, Siapa Juaranya?
- Emiten Alkes OMED Raup Laba Bersih Rp 143,9 Miliar pada Semester I 2024
- Aset dan Ekuitas Tumbuh, Hutama Karya Raup Laba Bersih Rp 396 Miliar pada Semester I-2024
- Siapkan Anggaran Rp 85 Miliar, Pemerintah Lanjut Bagikan Rice Cooker Gratis Tahun Ini
- IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi Perdagangan
- HUT ke-140, HSBC Indonesia Gelar Promo "Cashback" Kartu Kredit sampai Belanja Ritel