DBS Indonesia Bidik Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Kaya
JAKARTA, - PT Bank DBS Indonesia membidik pertumbuhan jumlah nasabah high net worth individual (HNWI) melalui manajemen mitra manajemen kekayaan.
Adapun, DBS Treasures Private Client melaporkan nasabah yang masuk dalam sektor privat ini memiliki kekayaan minimal Rp 10 miliar atai 1 juta dollar Singapura. Dengan kekayaan sebanyak itu, nasabah kelompok tersebut memliki usia di atas 45 tahun atau senior.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom menjelaskan, pada umumnya nasabah kelas ini memiliki beragam kesibukan dan tidak sempat untuk mengurusi seluruh aset yang dimiliknya.
"Mereka punya kebutuhan untuk bisa transfer aset, portofolio, kekayaan, kesuksesan bisnis, tapi kami melihat mereka ragu transfer ke second generation," kata dia dalam media gathering, Rabu (11/9/2024).
Sementara itu, generasi selanjutnya ternyata juga menyimpan keraguan dalam melanjutkan bisnis orang tua yang mungkin tidak sesuai dengan minatnya.
"Solusi dari DBS itu, mengokohkan jejak ke generasi berikutnya. Jadi tidak hanya set dan portofolio, tetapi juga pengetahuan dan kompetensi," imbuh dia.
Sementara itu, Head of Segmentation and Liabilities PT Bank DBS Indonesia Natalina Syahbana menuturkan, DBS Treasures Private Client menawarkan solusi yang dipersonifkasi seperti insigt dan peluang terkini yang dianalisis oleh Chief Investment Office (CIO).
"Apakah ada tren baru, jadi tidak hanya yang terjadi hari ini, tetapi juga kesempatan yang terjdai dalam beberapa waktu ke depan supaya konsumer kami juga punya insight," terang dia.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Udara, DBS Indonesia Gaet Startup NAFAS Pasang 50 Sensor Udara
Selain itu, DBS Treasures Private Client juga menawarkan Pengelolaan Dana Nasabah Individu (PDNI), dengan komponen aset investasi yang diatur khusus sesuai kebutuhan dan toleransi profil risiko nasabah.
Dengan langkah tersebut, Bank DBS mencatat kenaikan nasabah dan total dana kelolaan.
Sejak 2022 sampai Juli 2024 jumlah nasabah kaya Bank DBS Indonesia tumbuh 12 persen.
DBS Treasures Private Client sendiri telah mencatatkan pertumbuhan total dana kelolaan (AUM) dan menargetkan pertumbuhan nasabah sebesar double digit pada 2024.
Secara rinci, jumlah AUM DBS Treasures Private Client tumbuh 32 persen sampai Juli 2024.
Sebagai informasi, berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah rekening dengan simpanan di atas Rp 5 miliar pada 2024 naik 16 persen dibandingkan dengan 2022, dengan nominal simpanan naik 22 persen.
Terkini Lainnya
- Mentan Targetkan Merauke Jadi Laboratorium Raksasa Pertanian Modern
- Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 150 Masyarakat di Banjarnegara
- Daftar Kereta Api Paling Laris Sepanjang 2024, Siapa Juaranya?
- Rencana Kemendag: UMKM RI Bisa Jualan ke Filipina Nebeng Amazon
- Kabar Gembira untuk Warga Solo, Simpang Joglo Beroperasi 1 November
- Eks Gubernur BI Soedrajat Dwiwandono Dapat Penghargaan Wirakarya Adhitama FEB UI
- BNI dan Garuda Indonesia Tebar Bonus hingga 25.000 GarudaMiles
- RI Berpeluang Jadi Produsen Elektronik Rumah Tangga Terbesar Kedua Setelah China
- Prodia StemCell Gandeng BRIN Kembangkan Terapi Regeneratif
- Respons Para Menteri Jokowi saat Ditanya Kans Masuk Kabinet Prabowo
- Bus Wisata Monas Explorer 2 Baru Diresmikan, Cek Rute dan Jadwalnya
- Mentan Amran Klaim RI Sudah Bisa Swasembada Pangan 3 Tahun Lagi
- Dalam Sepekan Emas Antam Naik Rp 17.000, Ini Rinciannya
- Shopee 10.10 Brands Festival Catat Peningkatan Transaksi 7 Kali Lipat di Shopee Mall
- Kimia Farma Buka Lowongan Kerja hingga 18 Oktober 2024, Cek Syaratnya
- Mentan Targetkan Merauke Jadi Laboratorium Raksasa Pertanian Modern
- Daftar Kereta Api Paling Laris Sepanjang 2024, Siapa Juaranya?
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo