Kebutuhan Alat Berat Pertambangan Meningkat, United Tractors Rilis Ekskavator Kelas 30 Ton
JAKARTA, - Kebutuhan akan alat berat industry pertambangan dan konstruksi makin meningkat, seiring perkembangannya. Untuk itu, PT United Tractors Tbk (UT) atau UNTR sebagai distributor resmi merek Komatsu merilis dua model ekskavator kelas 30 ton terbaru.
Dua model baru tersebut yakni PC350LC-8M2 untuk produktivitas yang maksimal, serta PC300-8M2 untuk efisiensi yang optimal.
Andreas, Marketing Division Head UT, mengatakan dengan memperkenalkan dua model unit ini, UT memastikan bahwa pelanggan dapat memilih produk yang paling sesuai engan kebutuhan operasional mereka, serta memberikan fleksibilitas tambahan dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Ia menambahkan, langkah penambahan lini produk baru ini mencerminkan komitmen UT untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan sekaligus menegaskan posisinya sebagai market leader yang adaptif dan responsif terhadap perubahan kebutuhan industri.
Baca juga: United Tractors Group Resmikan Proyek PLTM Besai Kemu di Lampung
Selain produk baru, Andreas mengatakan bahwa keunggulan dari semua produk UT dan Komatsu adalah adanya United Tractors Guaranteed Product Support (UTGPS), dimana UT memiliki 20 cabang dan ratusan support point yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, UT memiliki OTIF (on time in full) untuk para pelanggannya sebagai standar penjualan mereka, layanan purna jual yang menjamin ketepatan waktu pengiriman suku cadang, ketepatan waktu pengiriman mekanik, dan ketepatan Waktu pengerjaan unit.
“UT akan mendukung perkembangan ekonomi nasional, dimana beberapa parts dari mesin kami juga iproduksi sendiri di Indonesia. Sehingga hal ini berdampak baik bagi pertumbuhan industri nasional,” ujarnya melalui rilis ke , Kamis (12/9/2024).
Baca juga: United Tractors Membukukan Laba Bersih Sebesar Rp 9,5 Triliun di Semester Pertama 2024
Sebagai informasi, UT membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 64,5 triliun pada semesterI-2024 atau turun sebesar 6 persen dari Rp 68,7 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Penurunan pendapatan disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara. Penurunan pendapatan, juga disebabkan oleh kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba bersih Perseroan sebesar 15 persen menjadi Rp 9,5 triliun dari Rp 11,2 triliun di semester I-2023.
Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 32 persen menjadi 2.147 unit pada semester I-2024 dibandingkan tahun lalu sebesar 3.145 unit.
Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar penjualan alat berat sebesar 28 persen.
Baca juga: United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya
Terkini Lainnya
- Gandeng Kredivo, Bayar Tiket MRT Jakarta Bisa Pakai "Paylater"
- Mengenal Debit dan Kredit dalam Akuntansi: Pengertian dan Perbedaannya
- Buruh Ingatkan, Rencana Aturan Kemasan Rokok Polos Bisa Matikan Industri Tembakau Nasional
- Profil Amran Sulaiman, Menteri Kesayangan Prabowo yang Berpotensi Jadi Mentan Lagi
- Pada 2029, INTI Targetkan Bangun Pemantau Frekuensi Radio di 500 Titik
- Bakal Jadi Menteri Keuangan di Tiga Presiden Berbeda, Ini Profil Sri Mulyani
- Perkara Tak Mudah Dedolarisasi bagi China
- Era Prabowo-Gibran Segera Hadir, Airlangga Optimistis Keyakinan Investor Meningkat
- Pertamina International Shipping Kembangkan Modul Digital untuk Pantau Biaya Operasional Kapal
- Ekspor Alas Kaki Tumbuh 64,5 Persen Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
- Ini Strategi Bos BTN Berantas Pungli di Proses KPR
- Warga Singapura Kini Bisa Kunjungi Batam, Bintan, Karimun Tanpa Visa
- Profil Trio Wamenkeu Pilihan Prabowo: Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga
- IHSG Tumbuh di Awal Sesi, Rupiah Perkasa di Pasar Spot
- Profil Trio Wamenkeu Pilihan Prabowo: Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu
- Teknologi AI ALTiUS ERP Cloud Tingkatkan Efisiensi Industri Pertambangan
- Buntut Dugaan "Hack", Bappebti Panggil Indodax
- Jadwal Commuter Line Basoetta dari Manggarai pada September 2024
- IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah di Pasar Spot Melamah
- 4 Sumber Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah Jadi yang Terbesar