6 Fungsi APBD Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003
- Fungsi APBD adalah sebagai instrumen pengelolaan keuangan pemerintah daerah. APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah dokumen penting yang memuat perencanaan keuangan daerah, termasuk rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan untuk periode tertentu, umumnya satu tahun anggaran.
APBD disusun dan dikelola oleh pemerintah daerah dengan tujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dan program pembangunan di tingkat daerah dapat dilaksanakan dengan baik.
Fungsi APBD sangat krusial dalam pengelolaan keuangan daerah dan memiliki beberapa peran signifikan dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik di tingkat lokal.
APBD adalah rencana keuangan tahunan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan disetujui oleh DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).
APBD mencakup semua sumber pendapatan daerah, alokasi belanja, dan rencana pembiayaan, yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan pemerintahan dan pembangunan di tingkat daerah.
Baca juga: 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
APBD terdiri dari tiga komponen utama:
- Pendapatan daerah: Semua sumber penerimaan yang diterima oleh pemerintah daerah, seperti pajak daerah, retribusi, dan dana perimbangan dari pemerintah pusat.
- Belanja daerah: Semua pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk melaksanakan program dan kegiatan, termasuk belanja operasional, belanja modal, dan belanja bantuan sosial.
- Pembiayaan: Komponen yang mencakup semua transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan daerah, seperti pinjaman dan pengeluaran untuk pembayaran utang.
Fungsi APBD
Mengutip Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, APBD memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
- Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
- Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman bagi manajemen pemerintah dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
- Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
- Fungsi alokasi mengandung arti bahwa APBD harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan memini-malisasi pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
- Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan APBD harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
- Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan perekonomian daerah.
Baca juga: 5 Daerah dengan APBD Terbesar di Indonesia, Jakarta Peringkat Pertama
APBD berfungsi sebagai alat perencanaan dan penganggaran yang merinci rencana pendapatan dan belanja daerah untuk periode anggaran tertentu.
Fungsi APBD adalah memastikan bahwa semua kegiatan dan program yang direncanakan oleh pemerintah daerah dapat dibiayai dengan sumber pendapatan yang ada, serta membantu dalam perencanaan pengeluaran yang efisien dan efektif.
Fungsi APBD adalah sebagai instrumen pengawasan dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan adanya APBD, pemerintah daerah harus mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada DPRD dan masyarakat.
Selain itu APBD berfungsi untuk mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan di tingkat daerah. Fungsi ini penting untuk memastikan bahwa belanja daerah sesuai dengan rencana anggaran dan hasil yang diharapkan.
Baca juga: 4 Sumber Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah Jadi yang Terbesar
Proses penyusunan dan pengelolaan APBD
Penyusunan APBD melibatkan beberapa tahapan penting, termasuk:
- Perencanaan anggaran: Pemerintah daerah menyusun rencana anggaran berdasarkan kebutuhan dan prioritas daerah, serta perkiraan pendapatan yang akan diterima.
- Pengajuan rancangan APBD: Rancangan APBD disusun dan diajukan oleh pemerintah daerah kepada DPRD untuk dibahas dan disetujui.
- Pembahasan dan persetujuan: DPRD melakukan pembahasan dan memberikan persetujuan terhadap rancangan APBD sebelum ditetapkan sebagai peraturan daerah.
- Pelaksanaan dan pengawasan: Setelah disetujui, APBD dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa belanja dilakukan sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.
- Evaluasi dan laporan: Pemerintah daerah menyusun laporan pertanggungjawaban tentang penggunaan anggaran dan hasil pelaksanaan program yang didanai oleh APBD.
APBD memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan daerah dan pelaksanaan pembangunan. Fungsi-fungsi APBD meliputi perencanaan dan penganggaran, pengawasan dan akuntabilitas, pengendalian dan evaluasi, serta stimulus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Dengan pengelolaan yang baik, APBD dapat mendukung pembangunan daerah secara efektif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memastikan penggunaan anggaran yang transparan dan akuntabel.
Fungsi apbd terhadap perekonomian adalah berperan penting dalam mengelola dan mengarahkan sumber daya keuangan di tingkat daerah. Fungsi APBD tidak hanya terbatas pada pengelolaan anggaran, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah.
Baca juga: 12 Contoh Pajak Daerah dan Pengelompokannya Provinsi Kabupaten/Kota
Terkini Lainnya
- LRT Jabodebek Dilengkapi Alat Pendeteksi Kepadatan Penumpang
- [POPULER MONEY] Prabowo Panggil Sri Mulyani hingga Airlangga, Ini Harapan Pakar | Sri Mulyani Bakal Dibantu Tiga Wakil
- Izin Ekspor Pasir Laut Sedimen Sudah Dibuka, Kok Masih Sepi Peminat?
- Duduk Perkara Tudingan Pengusaha Sawit Ngemplang Pajak Rp 300 Triliun
- Daftar Kode Bank di Indonesia untuk Transfer Antarbank
- Cara Cetak Kartu Ujian SKD CPNS Kemenag 2024
- Sri Mulyani Dibantu Trio Suahasil, Tommy, dan Anggito, Bakal Emban Tugas Berat di Era Prabowo
- Pemerintahan Baru Punya "Pekerjaan Rumah" untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Ini Trio "Pendamping" Sri Mulyani yang Baru, Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu
- Cara Ganti Faskes BJPS secara Online Lewat HP
- Realisasi Investasi RI Capai Rp 1.261,4 Triliun, Disebut Sudah Lampaui Target Jokowi
- Impor Migas dan Non-migas Turun, Nilai Impor RI Pada September Jadi 18,82 Miliar Dollar AS
- MIND ID Target Capai Laba Bersih Rp 30 Triliun di 2024
- Rosan Yakin Kebakaran Smelter Freeport Tak Akan Ganggu Investasi Asing ke RI
- Jumlah Nasabah Jiwasraya yang Mau Ikut Restrukturisasi IFG Life Terus Bertambah
- Sri Mulyani Dibantu Trio Suahasil, Tommy, dan Anggito, Bakal Emban Tugas Berat di Era Prabowo
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Siapa Marimutu Sinivasan? Obligor Kakap BLBI yang Diduga Mau Kabur ke Malaysia
- Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024