Kelas Menengah Rentan Turun Kelas, Pembatasan Pertalite Perlu Dipertimbangkan
JAKARTA, - Rencana pemerintah untuk melakukan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite, dinilai perlu untuk dipertimbangkan kembali.
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai, daya beli masyarakat saat ini sedang menunjukkan adanya tren pelemahan.
Salah satu tanda pelemahan daya beli ialah data indeks harga konsumen (IHK) yang mengalami deflasi secara bulanan (month to month/mtm) selama 4 bulan berturut-turut, yakni Mei - Juli 2024.
Baca juga: Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan Susutnya Kelas Menengah
"Kita lihat bahwa yang namanya kelas menengah juga jumlahnya menurun," kata Esther, dalam diskusi virtual, Kamis (12/9/2024).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jutaan masyarakat tergolong kelas menengah memang tercatat "turun kelas" setiap tahunnya pada periode 2019-2024.
Tercatat jumlah penduduk kelas menengah mencapai 57,33 juta jiwa (21,45 persen) pada 2019, 53,83 juta jiwa (19,82 persen) pada 2021, 49,51 juta jiwa (18,06 persen) pada 2022, 48,27 juta jiwa (17,44 persen) pada 2023, dan 47,85 juta jiwa (17,13 persen) pada 2024.
Pada periode yang sama, jumlah masyarakat menuju kelas menengah bertambah setiap tahunnya.
Tercatat masyarakat menuju kelas menengah pada 2019 mencapai 128,85 juta jiwa (48,20 persen), 130,82 juta jiwa (48,17 persen) pada 2021, 134,93 juta jiwa (49,21 persen) pada 2022, 136,92 juta jiwa (49,47 persen) pada 2023, dan 137,50 juta jiwa (49,22 persen) pada 2024.
"Penciptaan lapangan pekerjaan itu lebih terbatas, dan kita lihat lagi kenaikan inflasi, itu ternyat tidak sebanding dengan keniakan upah," tutur Esther.
Dengan mempertimbangkan data-data tersebut, Esther bilang, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali wacana pembatasan Pertalite, yang justru berpotensi kian menekan daya beli masyarakat.
"Alangkah baiknya jika policy (pembatasan Pertalite) ini dipertimbangkan lagi," katanya.
Ia mengatakan, pembatasan pembelian Pertalite dapat menghemat anggaran belanja subsidi pemerintah di rentang Rp 14,21 triliun - Rp 34,24 triliun, tergantung skenario yang dilakukan pemerintah.
"Namun kalau kita cermati lagi ini akan berdampak penurunan daya beli masyarakat dan perekonomian akan semakin terkontraksi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi mulai Selasa (1/10/2024).
Rencana pembatasan BBM subsidi diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Penurunan Konsumsi Kelas Menengah Bisa Hambat Target Ekonomi Prabowo
Terkini Lainnya
- LRT Jabodebek Dilengkapi Alat Pendeteksi Kepadatan Penumpang
- [POPULER MONEY] Prabowo Panggil Sri Mulyani hingga Airlangga, Ini Harapan Pakar | Sri Mulyani Bakal Dibantu Tiga Wakil
- Izin Ekspor Pasir Laut Sedimen Sudah Dibuka, Kok Masih Sepi Peminat?
- Duduk Perkara Tudingan Pengusaha Sawit Ngemplang Pajak Rp 300 Triliun
- Daftar Kode Bank di Indonesia untuk Transfer Antarbank
- Cara Cetak Kartu Ujian SKD CPNS Kemenag 2024
- Sri Mulyani Dibantu Trio Suahasil, Tommy, dan Anggito, Bakal Emban Tugas Berat di Era Prabowo
- Pemerintahan Baru Punya "Pekerjaan Rumah" untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Ini Trio "Pendamping" Sri Mulyani yang Baru, Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu
- Cara Ganti Faskes BJPS secara Online Lewat HP
- Realisasi Investasi RI Capai Rp 1.261,4 Triliun, Disebut Sudah Lampaui Target Jokowi
- Impor Migas dan Non-migas Turun, Nilai Impor RI Pada September Jadi 18,82 Miliar Dollar AS
- MIND ID Target Capai Laba Bersih Rp 30 Triliun di 2024
- Rosan Yakin Kebakaran Smelter Freeport Tak Akan Ganggu Investasi Asing ke RI
- Jumlah Nasabah Jiwasraya yang Mau Ikut Restrukturisasi IFG Life Terus Bertambah
- Sri Mulyani Dibantu Trio Suahasil, Tommy, dan Anggito, Bakal Emban Tugas Berat di Era Prabowo
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Siapa Marimutu Sinivasan? Obligor Kakap BLBI yang Diduga Mau Kabur ke Malaysia
- Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024