pattonfanatic.com

Mirae Asset Proyeksi IHSG Sentuh 7.915 di Akhir 2024

Bursa Efek Indonesia
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat tumbuh hingga ke level 7.915 di akhir 2024.

Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina menuturkan, prediksi tersebut dapat terealisasi ketika kebijakan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) dapat terjadi sebelum akhir tahun.

Ia menjelaskan, IHSG pada September ini diproyeksikan akan mengalami penurunan secara bulanan dibandingkan dengan Agustus 2024.

Hal tersebut mengingat pada Agustus pertumbuhan IHSG termasuk yang tinggi dalam tiga bulan terakhir.

Baca juga: Restrukturisasi Utang Waskita Karya Buka Peluang Lepas Gembok Suspensi Saham

"Kemudian di Oktober dan November itu ada beberapa ketidakpastian terkait kabinet dan pilkada, tetapi untuk Desember IHSG bisa kembali kencang sehingga targetnya di 7.915," kata dia dalam Media Day by Mirae Asset, Kamis (12/9/2024).

Ia menambahkan, sampai akhir tahun pihaknya memprediksi akan terdapat penurunan suku bunga bank sentral AS, The Fed minimal 75 basis poin (bps).

Jumlah penurunan tersebut akan dibagi dalam tiap pertemuan The Fed senilai 25 bps.

Di sisi lain, suku bunga BI juga diprediksi akan dapat diturunkna pada September dan kuartal IV-2024 dengan target di akhir 5,75 persen.

"Angka inflasi relatif terjaga dan juga mereka punya kepentingan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi AS, Saya rasa The Fed memang akan memangkas suku bunga di September ini," imbuh dia.

Lebih lanjut, Martha juga melihat sektor ritel akan diuntungkan dengan potensi pemangkasan suku bunga nantinya.

Sektor ritel diharapkan dapat menunjukkan kinerja positif pada kuartal IV-2024. Prediksi itu dapat terealisasi ketika kebijakan pemangkasan suku bunga direalisasikan Bank Indonesia sebelum akhir tahun.

Baca juga: IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah di Pasar Spot Melamah

Penurunan suku bunga tersebut diperkirakan akan memperkuat daya beli masyarakat serta mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.

"Sektor ritel, khususnya segmen barang konsumsi, fashion, dan elektronik, diprediksi akan mendapatkan keuntungan signifikan dari tren ini,” terang Martha.

Dalam kesempatan yang sama, Research Analyst Mirae Asset Abyan Habib Yuntoharjo optimistis terhadap prospek sektor ritel yang didukung oleh urbanisasi, peningkatan adopsi teknologi digital, dan ekspektasi penurunan suku bunga.

Hal tersebut diharapkan akan berdampak positif pada daya beli masyarakat, dan adanya festive season di akhir tahun.

"Investor disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham di sektor ritel, yang diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari momentum pemulihan ekonomi dan peningkatan konsumsi domestik,” tutup dia.

Baca juga: 772 Emiten Telah Laporkan Kinerja Keuangan, Tiga Sektor Ini Mengalami Lonjakan Pertumbuhan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat