Bos BRI Ungkap Alasan Bank Masih Berikan Pembiayaan ke Perusahaan Batu Bara
JAKARTA, - Perusahaan tambang batu bara di Indonesia masih mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan di tengah menguatnya kampanye transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
Hal ini membuat perbankan terkesan tak mendukung cita-cita RI mencapai target nol emisi atau net zero emission (NZE) di 2060.
Direktur Kepatuhan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, A. Solichin Lutfiyanto mengungkapkan alasan perbankan masih memberikan pembiayaan ke perusahaan batu bara.
Baca juga: Cara Transfer BRI ke DANA via Aplikasi BRImo
Menurutnya, pembiayaan tetap dilakukan perbankan ke perusahaan tambang batu bara karena sektor ini masih diperlukan di era transisi energi. Hal ini berkaitan dengan menjaga ketahanan energi nasional.
"Kalau bank enggak mau kasih pembiayaan ke batu bara, apakah kita siap hidup di Jakarta kembali ke tahun lalu yang ada giliran mati lampu?," ujar Solichin dalam acara Talkshow Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di Sarinah, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara memang menjadi andalan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan listrik.
Baca juga: Cara Mudah Transfer Uang dari BRI ke Bank Lain dengan BI Fast
Meski pemerintah mendorong penggunaan energi bersih, namun pemanfaatan EBT sendiri belum bisa dilakukan secara masif.
Lantaran, EBT merupakan hal baru yang masih perlu terus dilakukan pengembangan, serta menggunakan teknologi yang tidak murah.
Maka jika bisnis tambang batu bara tidak mendapatkan dukungan pendanaan, tentu akan berdampak pada ketahanan energi nasional.
"Jadi dengan kita sudah mengawali bertahun-tahun enggak mengalami era mati lampu, terus tiba-tiba mati lampu, ya bingung juga," kata dia.
Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di BRI sampai CIMB Niaga
Lebih lanjut, Solichin menjelaskan, perbankan pada dasarnya berkomitmen menyalurkan pembiayaan terhadap proyek-proyek yang memiliki prinsip environmental, social, governance (ESG).
Namun, perbankan masih akan melihat kebutuhan energi di dalam negeri yang saat ini masih memerlukan suplai dari batu bara, seperti pada pembangkit-pembangkit listrik yang dikelola PT PLN Persen.
"Jadi kalau kita di bank, mau ada policy (aturan fasilitas pembiayaan) mengenai batu bara, ya kita lihat dulu dong PLN-nya gimana. PLN larinya ke mana, kapan PLN itu berhenti membiayai pembangkit batu bara. Di situ lah kita menyesuaikan," ungkapnya.
Baca juga: Cek Saldo Minimal BRI, BNI, BCA, Mandiri, dan BSI
Terkini Lainnya
- Cara Mudah Transfer dari BRI ke Bank Jateng via ATM dan BRImo
- Mengenal Apa Itu Kupon dalam Investasi Obligasi
- Keuntungan dan Risiko Investasi Saham yang Harus Diketahui
- Apa yang Dimaksud Dengan Inklusi Keuangan?
- Telan Biaya Rp 2,2 Triliun, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi Akhirnya Rampung
- Agresivitas PGN Kembangkan Pasar Gas Bumi di Indonesia Timur
- Sepekan Ini Dana Asing Masuk Rp 570 Miliar ke Indonesia
- Mengenal PPU dalam Kepesertaan BPJS Kesehatan
- Mengenal PBPU dalam Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
- Menabung Bukan Hanya tentang Menyimpan Uang...
- Bank Jago Siapkan 3 Produk "Direct Loan", Apa Saja?
- Ada Penyesuaian, Pemerintah Tetapkan Syarat Perusahaan Pindah Skema Investasi Hulu Migas
- Menimbang Ekspor Sedimentasi Pasir Laut
- Ternyata Ini yang Suka Bikin Proyek BUMN Kena Kasus Hukum
- Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram
- Cara Transfer BTN ke DANA via BTN Mobile
- Cara Transfer BRI ke DANA via Aplikasi BRImo
- Perusahaan Dalam dan Luar Negeri Siap Pasok Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Mantan Bos Gojek Andre Soelistyo Kembali Jual Saham GOTO
- Pemerintah Dinilai Perlu Tinjau Ulang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya