Bahlil Jawab Bos AirAsia yang Tuding Harga Avtur RI Termahal Se-ASEAN
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, membantah bahwa harga bahan bakar pesawat yakni Avtur di Indonesia adalah yang termahal di Asia Tenggara atau ASEAN.
Menurut informasi yang ia dapatkan, Pertamina sudah memberikan klarifikasi soal polemik harga avtur di Indonesia yang dinilai terlalu mahal. Ia sendiri juga akan mengonfirmasi langsung hal tersebut.
"Saya akan cek di Pertamina, tapi setahu saya Pertamina sudah berikan penjelasan kan tidak benar kalau dianggap harga avtur kita termahal di Asia," kata Bahlil setelah Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR, dikutip dari Kontan, Jumat (13/9/2024).
Kendati begitu, menteri yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan, dirinya akan mengonfirmasi langsung ke manajemen Pertamina dalam waktu dekat. Apakah memang keluhan yang disampaikan salah satu petinggi maskapai penerbangan itu memang fakta.
Baca juga: Blak-blakan Bos AirAsia: Avtur yang Dijual di RI Termahal se-ASEAN
"Saya cek dulu ya," kata Bahlil.
Polemik harga avtur Pertamina
Sebelumnya CEO Capital A Berhad, induk usaha maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes, buka-bukaan soal penyebab mahalnya harga tiket pesawat rute domestik di Indonesia.
Fenomena mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia sudah bukan rahasia lagi. Kondisi ini sudah dikeluhkan masyarakat sejak beberapa tahun silam.
Sudah lazim ditemui, di berbagai situs penjualan tiket daring, harga tiket pesawat domestik rute antar-kota di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan rute maskapai yang terbang dari atau ke luar negeri, meski jaraknya lebih jauh.
Tony bilang, harga avtur yang dijual Pertamina jadi salah satu komponen paling dominan yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia. Bahkan, harga avtur yang dipasok BUMN ini, kata dia, adalah yang paling tinggi se-Asia Tenggara.
“Harga bahan bakar di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sekitar 28 persen (lebih mahal),” ujar Tony di Jakarta dikutip dari Antara, pada Sabtu (7/9/2024).
Baca juga: Bos AirAsia Bongkar Penyebab Mahalnya Tiket Pesawat di RI
Menurutnya tarif avtur di Indonesia terbilang lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Ia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.
Hal tersebut lantas diakui turut berimbas pada biaya operasional maskapai yang berujung pada tingginya harga tiket pesawat penerbangan domestik di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnnya.
Bila dibandingkan dengan Malaysia, terdapat beberapa pemasok avtur dari perusahaan berbeda, sementara Indonesia masih dipasok sepenuhnya oleh Pertamina. Maskapai pun tak punya pilihan lain.
"Di Malaysia, ada dua atau tiga perusahaan. Di sebagian besar negara, ada pilihan (pemasok avtur). Jika hanya ada satu di Indonesia, mereka (Pertamina) dapat mengenakan biaya yang mereka inginkan," tutur dia.
Faktor lain yang menurut Tony Fernandes sangat dominan sebagai penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia antara lain pajak PPN dan pajak impor suku cadang pesawat.
Baca juga: Bantah Bos AirAsia, Menhub Sebut Avtur RI Bukan yang Termahal se-ASEAN
Terkini Lainnya
- Realisasi Investasi RI Capai Rp 1.261,4 Triliun, Disebut Sudah Lampaui Target Jokowi
- Impor Migas dan Non-migas Turun, Nilai Impor RI Pada September Jadi 18,82 Miliar Dollar AS
- MIND ID Target Capai Laba Bersih Rp 30 Triliun di 2024
- Rosan Yakin Kebakaran Smelter Freeport Tak Akan Ganggu Investasi Asing ke RI
- Jumlah Nasabah Jiwasraya yang Mau Ikut Restrukturisasi IFG Life Terus Bertambah
- Lewat “Mandiri Sahabat Desa”, Bank Mandiri Berdayakan Perempuan di Desa
- KAI Commuter Tingkatkan Standar Pelayanan di Stasiun Jurangmangu: Kolaborasi Sukses Publik-Swasta
- BEI Perpanjang Waktu Penerapan Rasio Free Float Minimum 10 Persen
- 4 Cara Mencari ATM BCA Terdekat
- Realisasi Investasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Capai Rp 9.117,4 Triliun
- Eks Menkeu Fuad Bawazier Usul Ada Kementeriaan Penerimaan Negara di Pemerintahan Prabowo, Bukan Hanya Badan
- Blue Bird Gandeng BNI Sediakan Layanan QRIS di Armada Taksi
- Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenkeu, Ternyata Anggito Abimanyu Pernah Gagal Jadi Wamenkeu SBY
- Sri Mulyani Bakal Dibantu 3 Wakil Menteri Keuangan di Kabinet Pemerintahan Prabowo
- Tingkatkan Kinerja Operasi, Berikut Langkah Subholding Gas Jaga Keandalan Pipa Minyak dan BBM
- Ekonom Sebut Pemerintahan Prabowo Akan Sulit Lunasi Utang Jatuh Tempo Rp 800 Triliun
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Cara Transfer BNI ke DANA via BNI Mobile dan ATM
- IHSG Awal Sesi Menguat Tembus Level 7.800, Rupiah Melaju
- Kemenaker Apresiasi Upaya Advance Digitals Tingkatkan Kualitas SDM di Era Digital