pattonfanatic.com

Bapanas Targetkan Produksi Beras Nasional 35 Juta Ton pada 2025

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Diskusi Panel di Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024, yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menargetkan produksi beras nasional mencapai 35 juta ton untuk tahun depan.

Target tersebut disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi setelah Badan Anggaran DPR RI menyetujui anggaran Kementerian Pertanian menjadi Rp 29,37 triliun untuk tahun 2025.

“Ada titik cerah dari anggaran Kementan yang dari Rp 7,9 triliun menjadi Rp 29 triliun, ini kita harusnya bisa berharap banyak. Semoga nanti produksi beras nasional minimal bisa setara 35 juta ton. Ini juga menjelaskan kepada publik bahwa ketersediaan itu paling baik adalah produksi dalam negeri,” kata Arief dalam siaran pers Bapanas, Junat (13/9/2024).

Baca juga: Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Tercukupi hingga Akhir Tahun

Lebih lanjut, Arief mendorong adanya akselerasi produksi pangan dari dalam negeri.

“Begitu nanti anggaran Rp 29 triliun tadi diimplementasikan dan dikerjakan, artinya produksi dalam negeri akan meninggi. Nah kita perlu BUMN pangan untuk menyerapnya, sehingga teknologi pasca-panen harus siap,” tutur Arief.

Arief mengatakan, Bapanas telah meminta Perum Bulog untuk menyiapkan dryer atau pengering padi agar terjadi keseimbangan antara produksi dan processing.

“Kami juga berusaha menghubungkan produksi dalam negeri yang diserap BUMN pangan kepada Badan Gizi Nasional. Ini bisa menjadi alternatif pengadaan bagi Badan Gizi Nasional. Langkah ini diperlukan agar stok yang ada di BUMN pangan terhindar dari disposal. Perlu ada program hilirisasi sebagai strategi intervensi pengendali inflasi, seperti bantuan pangan dan program SPHP, itu harus tetap kita kerjakan,” ujar Arief.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian RI mendapatkan tambahan anggaran Rp 21,49 triliun untuk tahun 2025 berdasarkan hasil keputusan rapat dengan Badan Anggaran DPR RI.

Kementan sebelumnya hanya mendapat anggaran sebesar Rp 7,91 triliun. Dengan demikian, anggaran Kementan menjadi Rp 29,37 triliun untuk tahun depan.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung program quick wins, yakni mencetah sawah di pemerintahan Prabowo Subianto.

Sebesar Rp 15 triliun akan digunakan untuk mencetak sawah seluas 150 ribu hektar dan intensifikasi lahan 80 ribu hektar.

"Sementara sisanya sebesar Rp 6,4 triliun akan digunakan untuk program non-quick wins,” kata Sudaryono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024).

Program-program non-quick wins itu seperti peningkatan produksi padi dan jagung.

“Dan juga untuk ternak daging dan susu, kaitannya mendukung program makan bergizi gratis dari pemerintah yang akan datang,” kata Sudaryono.

“Sebesar Rp 4,33 triliun untuk peningkatan produksi padi dan jagung, lalu Rp 2,13 triliun untuk peningkatan produksi padi dan susu," ucap politikus Partai Gerindra itu.

Baca juga: Belum Ada Perintah Impor, Bulog Was-was Cadangan Beras Kian Menipis

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat