Industri Petrokimia di Cilegon Beroperasi Tahun Depan, Bakal Serap 10 Ribu Tenaga Kerja Lokal
JAKARTA, - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, industri petrokimia di Cilegon, Banten, siap beroperasi pada tahun 2025.
Industri tersebut merupakan milik PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) dengan nilai investasi sebesar Rp 59,37 triliun.
"Pembangunan pabrik petrokimia ini sudah hampir selesai, kurang lebih 98,7 persen. Diharapkan bulan Maret (2025) nanti sudah mulai produksi dan bulan Mei sudah mulai ekspor,” ungkap Rosan dilansir dari siaran pers di laman resmi Kementerian Investasi pada Jumat (13/9/2024).
Rosan sendiri telah meninjau perkembangan pembangunan PT LCI pada Rabu (11/9/2024).
Baca juga: Jurus Kemenperin Tekan Impor Bahan Baku untuk Petrokimia
Ia menyebut pembangunan fasilitas produksi di atas lahan seluas 110 hektar tersebut sudah mencapai 98,7 persen.
Rosan menjelaskan, proyek PT LCI mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene, dan BTX (benzene, toluene, xylene).
Produk-produk itu akan menjadi bahan baku penting bagi berbagai industri seperti pembuatan botol, ban, cat, peralatan medis, hingga pengusir serangga.
"Industri ini sangat penting untuk hilirisasi di Indonesia. Tentunya di saat yang bersamaan, perusahaan juga menyerap 14 ribu tenaga kerja," kata Rosan.
"Hanya 4 persen tenaga kerja dari Korea. Dari segi penyerapan tenaga kerja, teknologi, industrialisasi, dan ekspor, ini memberi dampak positif bagi Indonesia, terutama di daerah Cilegon," jelasnya.
Baca juga: Pengetatan Impor dan Kebijakan Bea Masuk Diyakini Bisa Topang Industri Petrokimia Hulu
Adapun PT LCI merupakan salah satu proyek investasi yang berhasil difasilitasi pemerintah pasca pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2021.
Setelah menghadapi berbagai kendala perizinan dan tumpang tindih lahan, proyek ini berhasil dimulai kembali konstruksinya pada April 2022.
Presiden Jokowi sendiri sebelumnya sudah mengunjungi proyek pembangunan PT LCI pada 12 September 2023 lalu.
Saat itu, Presiden mengatakan pembangunan pabrik industri bahan kimia tersebut ditargetkan selesai pada 2025.
Selain itu, kata Presiden, hasil produksi PT LCI nantinya akan menjadi substitusi atau pengganti dari sejumlah bahan kimia yang selama ini diimpor oleh Indonesia.
Baca juga: Sederet Tantangan Pengembangan Industri Petrokimia di Tanah Air
Menurut Jokowi, nantinya substitusi produk kimia impor bisa mencapai 70 persen. Sisanya yakni sebanyak 30 persen akan diekspor ke luar negeri.
"Yang saya senang ini akan menjadi subtitusi impor 70 persen untuk lokal, 30 untuk ekspor. Dua duanya baik. Karena yang dipakai untuk di dalam negeri itu menjadi subtitusi dari barang barang impor petrokimia yang kita lakukan," ucap Jokowi kala itu.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, investasi PT LCI tercatat sebagai penanaman modal asing (PMA) asal Malaysia, karena mayoritas pemegang saham (51 persen) adalah Lotte Chemical Titan Holding Bhd, yang berbasis di Malaysia.
Selama 10 tahun terakhir, Malaysia menempati peringkat kelima sebagai negara asal Foreign Direct Investment (FDI) terbesar di Indonesia, dengan total investasi mencapai 21,86 miliar Dolar Amerika Serikat (AS).
Korea Selatan, sebagai negara asal pemegang saham minoritas di PT LCI, menempati peringkat ketujuh dengan total investasi sebesar 18,20 miliar Dolar AS.
Terkini Lainnya
- Wilmar Nabati Ekspor Perdana Produk Kelapa Sawit lewat Dasbor Nasional
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 BRI sampai CIMB Niaga
- Pengguna Taksi Listrik Evista Naik 200 Persen dalam Setahun
- PLN Electric Run 2024, Semangat Jaga Bumi lewat Gaya Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan
- Pemerintah Hampir Rampungkan Pembayaran Utang Rafakasi Minyak Goreng
- Potensi Kebutuhan Bumbu Khas RI pada Musim Haji dan Umrah Mencapai 300 Ton
- Pekerja Korban PHK Bertambah, Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Naik 13 Persen
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 7 Oktober 2024 di Pegadaian
- Timur Tengah Kian Memanas, Rupiah Melemah ke Rp 15.600 Per Dollar AS
- IHSG Melemah di Awal Pekan, Nilai Tukar Rupiah Tertekan di Pasar Spot
- Bank INA Buka Kantor Cabang di Sunter Jakarta Utara
- Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 7 Oktober 2024, Turun Rp 4.000
- Harga Bahan Pokok Senin 7 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Minyak Goreng Curah
- IHSG Diprediksi Bakal Bangkit di Awal Pekan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
- Wall Street Menguat Pekan Lalu, Pasar Asia Pasifik Tunggu Keputusan Bank Sentral
- Pekerja Korban PHK Bertambah, Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Naik 13 Persen
- PPN Bangun Rumah Sendiri Bakal Naik Tahun Depan, Segini Besarannya
- Catat, Ini Jadwal CPNS Kemendikbudristek Tahun 2024
- Didesak Gelar Munaslub, Kadin Sebut Ada Upaya Mengancam Keharmonisan
- Satu Lagi BPR Tumbang, OJK Cabut Izin Nature Primadana Capital
- Emiten Hary Tanoesoedibjo Resmi Akuisisi Tripar Multivision Senilai Rp 300 Miliar