pattonfanatic.com

Pertamina Jajaki Kerja Sama Migas di Kawasan Amerika Latin dan Karibia

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Pertamina (Persero) menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia, atau yang biasa disebut kawasan Latin America and the Caribbean (LAC).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penjajakan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

"Pertamina terus memperkuat ketahanan energi nasional baik dengan optimalisasi hulu migas domestik maupun pengembangan migas di luar negeri. Untuk memperkuat ketahanan energi ini, Pertamina membuka sinergi dengan berbagai pihak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/9/2024).

Baca juga: Ibu Negara Puji Program Olah Sampah Jadi Berkah dari Pertamina

Menurutnya, Pertamina menerapkan strategi ganda dalam menjaga ketahanan energi nasional, yakni melanjutkan dan memperkuat bisnis eksisting dan sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon.

Fadjar pun menilai kawasan LAC memiliki potensi migas yang cukup besar dan terbuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki kerja sama mengembangkan wilayah kerja migas.

"Pertamina telah memiliki pengalaman mengelola hulu migas di berbagai negara di dunia termasuk di Venezuela yang merupakan salah satu negara di Kawasan Kawasan LAC," kata dia.

Kali ini Pertamina akan fokus menjajaki peluang kerja sama dengan negara-negara di kawasan LAC seperti Suriname, Guyana, dan Brasil.

Suriname memiliki cadangan terbukti minyak mentah hingga 89 juta barrel dengan perusahaan utamanya yakni Staatsolie, perusahaan minyak negara Suriname.

Baca juga: Pertamina Ungkap 6 Bisnis Hijau di Era Dekarbonisasi yang Bisa Jadi Cuan buat RI

Sedangkan Guyana akan menjadi negara penghasil minyak terbesar keempat di Amerika Latin setelah penemuan Blok Stabroek dengan potensi cadangan mencapai 11 miliar setara barrel minyak.

Sementara, Brasil memiliki cadangan produksi minyak cair hingga 21,5 tahun dan cadangan produksi gas 28,7 tahun.

"Pertamina akan fokus menjajaki peluang kerja sama di Suriname, Guyana, dan Brasil karena merupakan wilayah dengan potensi migas yang cukup besar," kata Fadjar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat