BGR Logistik Salurkan Bansos Beras ke Papua, Total 23,6 Juta Ton
JAKARTA, - PT BGR Logistik Indonesia (BLI) ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan bantuan pangan berupa cadangan beras pemerintah (CBP) Bulog alias bantuan sosial (bansos) beras ke wilayah Papua.
Anak usaha PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) ini bertugas menyalurkan bantuan pangan ke wilayah Papua sebanyak 23,6 juta kilogram untuk alokasi bulan Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
"Total alokasi bantuan CBP Bulog yang didistribusikan BLI di wilayah Papua mencapai 23,6 juta kilogram dengan 7,8 juta kilogram per alokasi," ujar Direktur Utama BGR Logistik Indonesia Syailendra dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2024).
Baca juga: PDI-P Soroti Turunnya Anggaran Belanja Bansos dan Subsidi di Tahun Pertama Prabowo
Bantuan pangan tersebut akan disalurkan ke 42 kabupaten/kota di enam provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Ia menjelaskan, saat ini penyaluran CBP Bulog tahap pertama untuk bulan Agustus ke wilayah Papua sudah mencapai 4,2 juta kilogram, atau setara 54 persen dari alokasi 7,8 juta kilogram.
Lebih lanjut, Syailendra menuturkan, dalam mendistribusikan bantuan pangan ke wilayah Papua, perusahaan dihadapi kondisi geografis Papua yang menantang.
Perusahaan pun mengatasinya dengan mengandalkan kombinasi pada moda transportasi distribusinya baik darat maupun udara, guna memastikan bantuan pangan dapat menjangkau seluruh kabupaten dan kota yang ditargetkan.
"Kami menyadari bahwa tantangan distribusi di Papua tidaklah mudah. Namun, kami terus mencari solusi terbaik agar bantuan pangan ini sampai ke masyarakat yang membutuhkan, di mana pun mereka berada," kata dia.
Baca juga: Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia
Menurutnya, keterlibatan BGR Logistik dalam pendistribusian bantuan pangan merupakan bagian dari upaya perusahaan mendukung program pemerintah dan menjaga ketahanan pangan nasional.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan," ucap Syailendra.
Terkini Lainnya
- 16 Aturan soal Wajib SNI Diluncurkan, Menperin Minta Segera Diterapkan
- Angkasa Pura Indonesia Siap Kelola Bandara IKN dengan Konsep "Multi Airport System"
- Amortisasi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Bedanya dengan Depresiasi
- Kilas Balik Kala Sri Mulyani "Terpental" dari Posisi Menkeu di Era SBY
- Gandeng Kredivo, Bayar Tiket MRT Jakarta Bisa Pakai "Paylater"
- Mengenal Debit dan Kredit dalam Akuntansi: Pengertian dan Perbedaannya
- Buruh Ingatkan, Rencana Aturan Kemasan Rokok Polos Bisa Matikan Industri Tembakau Nasional
- Profil Amran Sulaiman, Menteri Kesayangan Prabowo yang Berpotensi Jadi Mentan Lagi
- Pada 2029, INTI Targetkan Bangun Pemantau Frekuensi Radio di 500 Titik
- Bakal Jadi Menteri Keuangan di Tiga Presiden Berbeda, Ini Profil Sri Mulyani
- Perkara Tak Mudah Dedolarisasi bagi China
- Era Prabowo-Gibran Segera Hadir, Airlangga Optimistis Keyakinan Investor Meningkat
- Pertamina International Shipping Kembangkan Modul Digital untuk Pantau Biaya Operasional Kapal
- Ekspor Alas Kaki Tumbuh 64,5 Persen Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
- Ini Strategi Bos BTN Berantas Pungli di Proses KPR
- Kemendag Sebut Indonesia Ingin Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Persyaratannya
- Kinerja Semester I-2024 Elnusa, Selesaikan Survei Seismik hingga Pendapatan Naik
- Catat, Ini Jadwal KA Priority Periode September 2024 dan Rutenya
- PLN EPI Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power Bangun Ekosistem Hidrogen Hijau