Harga Bahan Pokok Minggu 15 September 2024: Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik
JAKARTA, - Daftar harga bahan pokok hari ini, Minggu 15 September 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga ikan kembung per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 1.710 atau 4,36 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 37.470 menjadi Rp 39.180. Maluku Utara menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga ikan kembung hari ini dipatok Rp 54.770 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.710 atau 4,36 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 37.470. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga ikan kembung hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.670 atau 4,26 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 37.510.
Baca juga: Inflasi Agustus 2024 Stabil karena Harga Pangan Terkendali
Harga ikan tongkol per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.660 atau 4,96 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 31.840 menjadi Rp 33.500. Kenaikan tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur, dengan banderol harga total Rp 50.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.660 atau 4,96 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 31.840. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga ikan tongkol hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.330 atau 3,97 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 32.170.
Daftar kenaikan harga pangan pokok
Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:
- Harga daging ayam ras naik dari Rp 34.610 menjadi Rp 35.980 per kilogram.
- Harga bawang putih bonggol naik menjadi Rp 40.560 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.720.
- Harga telur ayam ras naik menjadi Rp 28.900 per kilogram dari sebelumnya Rp 28.360.
- Kenaikan harga dari Rp 11.490 menjadi Rp 11.960 per kilogram terjadi pada garam halus beryodium.
- Harga jagung tk peternak naik dari Rp 5.990 menjadi Rp 6.390 per kilogram.
- Kenaikan harga dari Rp 10.900 menjadi Rp 11.170 per kilogram terjadi pada kedelai biji kering (impor).
- Harga minyak goreng kemasan sederhana naik dari Rp 18.140 menjadi Rp 18.280 per liter.
- Harga gula konsumsi naik dari Rp 17.840 menjadi Rp 17.940 per kilogram.
- Kenaikan harga dari Rp 26.540 menjadi Rp 26.570 per kilogram terjadi pada bawang merah.
Baca juga: Frisian Flag Indonesia Gandeng GrabFood Berdayakan UMKM Pangan
Daftar penurunan harga pangan pokok
Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga daging sapi murni per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 2,98 persen atau turun Rp 3.910 dibanding kemarin, yakni dari Rp 135.050 menjadi Rp 131.140. Penurunan tertinggi terjadi di Maluku Utara, dengan banderol harga total Rp 120.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.040 atau 3,08 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 135.180. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.590 atau 3,50 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 135.730.
Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:
- Harga cabai rawit merah turun menjadi Rp 42.310 per kilogram dari sebelumnya Rp 44.680.
- Penurunan harga dari Rp 34.890 menjadi Rp 34.130 per kilogram terjadi pada cabai merah keriting.
- Harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 16.070 per liter dari sebelumnya Rp 16.280.
- Penurunan harga dari Rp 15.530 menjadi Rp 15.420 per kilogram terjadi pada beras premium.
- Harga tepung terigu (curah) turun dari Rp 10.210 menjadi Rp 10.120 per kilogram.
- Harga ikan bandeng turun menjadi Rp 33.170 per kilogram dari sebelumnya Rp 33.240.
- Penurunan harga dari Rp 13.170 menjadi Rp 13.100 per kilogram terjadi pada tepung terigu kemasan (non-curah).
- Penurunan harga dari Rp 13.580 menjadi Rp 13.530 per kilogram terjadi pada beras medium.
Baca juga: Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Terkini Lainnya
- Bitera Dorong Prinsip Berkelanjutan Dalam Proses Bisnis
- Saat Kapal Singapura Bolak-balik Curi Pasir RI Namun Baru Ketahuan
- Profil Deng Xiaoping, Tokoh China yang Sangat Diidolakan Prabowo
- PLN Target Program Gasifikasi Pembangkit Listrik Bisa Kurangi Emisi Karbon 1,45 Juta Ton Per Tahun
- Ini Upaya MedcoEnergi Tingkatkan Peringkat ESG dan Komitmen Keberlanjutan dari 2019 hingga 2024
- OJK Sebut Tim Likuidasi WanaArtha Life Telah Bagikan Dana Jaminan dalam Tiga Tahap
- Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,84 Triliun dari RI Selama Sepekan
- IHSG Tumbuh 0,33 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.532 Triliun
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 12 Oktober 2024 di Pegadaian
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Sabtu 12 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Kemenko Marves Sebut Multiprovider Avtur Sudah Boleh secara Regulasi, tapi...
- Selama 2015-2024, Pemerintah Kucurkan Rp 609,9 Triliun Dana Desa
- Ekonom Sebut Rencana Penurunan PPh Badan dan Kenaikan PPN Bisa Memperuncing Ketimpangan Pajak
- [POPULER MONEY] Syarat Gaji Penerima FLPP Diusulkan Naik Jadi Rp 12 Juta | "Curhat" Jokowi, Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik
- Diretas "Hacker" Korea Utara, Indodax Klaim Saldo Aset Pengguna Aman
- Minuman Manis Kena Cukai Mulai 2025, Apa Alasannya?
- Apa Itu Aset: Pengertian, Karekteristik, Jenis, dan Contohnya
- Perpeksi: Penggunaan QRIS Perlu Sosialisasi dan Edukasi Lebih Masif
- Harga Emas Diprediksi Naik Hingga 2025, Ini Alasannya