pattonfanatic.com

[POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin

Singapura, kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia.
Lihat Foto

1. Daratan Singapura yang Semakin Luas Berkat Pasir dari Indonesia

Saat masih dilegalkan, ekspor pasir laut paling banyak dikirim ke Singapura. Negara ini sangat diuntungkan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengizinkan penjualan pasir pantai untuk menguruk daratan Negeri Singa tersebut.

Melansir Harian Kompas, pengerukan pasir untuk reklamasi Singapura berasal dari Kepulauan Riau. Sejak 1976 hingga 2002, pasir dari perairan Kepri dikeruk untuk mereklamasi Singapura.

Volume ekspor pasir ke Singapura sekitar 250 juta meter kubik per tahun. Pasir dijual dengan harga 1,3 dollar Singapura per meter kubik. Saking masifnya aktivitas pengambilan pasir di Kepri, membuat daratan Pulau Nipah yang masih masuk wilayah Kota Batam nyaris tenggelam karena abrasi.

Selengkapnya klik di sini.

2. Diretas "Hacker" Korea Utara, Indodax Klaim Saldo Aset Pengguna Aman

CEO Indodax Oscar Darmawan membeberkan perkembangan investigasi dan penanganan atas peretasan terhadap sistem platform Indodax pada Rabu (11/9/2024).

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh salah satu crypto security agency, Oscar mengatakan, peretasan terindikasi dilakukan oleh hacker yang terafiliasi dengan Korea Utara.

"Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman global yang serius," kata dia kepada , Sabtu (14/9/2024).

"Oleh karena itu kami telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini dengan cepat dan efektif," sambungnya.

Lebih lanjut Oscar bilang, kelompok hacker yang terafiliasi dengan Korea Utara itu memang sudah diketehaui menyerang banyak platform transaksi kripto di berbagai negara.

Selengkapnya klik di sini.

3. MIND ID Target Mau Jadi Penentu Harga Komoditas Tambang Global

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia atau MIND ID menargetkan bisa jadi pemimpin pasar sekaligus penentu harga komoditas tambang di pasar global atau global price setter.

Optimisme ini didukung kondisi Indonesia yang memiliki cadangan mineral dan batu bara besar, serta mampu membentuk aliansi strategis yang dapat mendukung upaya pengaturan harga di masa depan.

"Kami berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami dapat menjadi global price setter. Ini adalah salah satu tujuan utama yang kami capai bersama di Grup MIND ID," ujar Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2024).

Ia menjelaskan, Indonesia saat ini masih mengacu pada indeks komoditas dari negara lain. Misalnya, dalam produk batu bara, Indonesia masih bergantung pada indeks dari Australia atau negara lainnya. Padahal, Indonesia sendirinya adalah produsen terbesar batu bara dunia hingga saat ini.

Selengkapnya klik di sini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat