pattonfanatic.com

Impor Beras Berpotensi Naik jika Program Harga Gas Murah Disetop

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi khawatir jumlah kuota impor beras Indonesia bisa semakin bertambah jika program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tak dilanjutkan.

Dia menyebut jika HGBT tak dilanjutkan, bisa membuat konsumsi urea turun 13 persen. Imbasnya, hal itu bisa membuat produksi pertanian turun setengah ton per hektar.

“Artinya Indonesia harus mengimpor beras 2 juta ton (beras) kalau harga pupuk naik Rp 1.000,” ujarnya dalam diskusi Menuju Indonesia Hijau di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Kepastian Bahan Baku Gas Jadi Tantangan Terbesar Hilirisasi Sektor Pupuk

Selain itu, Rahmad mengatakan dengan adanya kenaikan harga pupuk, diperkirakan bisa membuat pendapatan petani menurun menjadi Rp 3,1 juta per hektar.

Oleh sebab itu dia berharap, pemerintah bisa tegas dalam mengambil keputusan mengenai HGBT. Adapun Program HGBT akan berakhir pada Desember 2024

Pemerintah sudah memberikan lampu hijau untuk melanjutkan program HGBT. Namun pemerintah masih mengkaji aturan mainnya.

Baca juga: Pupuk Indonesia dan Kejagung Bantu Genjot Produktivitas Urban Farming di Jakarta

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi diskusi Menuju Indonesia Hijau di Jakarta, Selasa (17/9/2024). Elsa catriana/ Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi diskusi Menuju Indonesia Hijau di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Presiden Jokowi sudah setuju melanjutkan program HGBT saat rapat terbatas (ratas) di Istana Negara pada Senin (8/7/2024).

Dia pun membeberkan, program HGBT berpotensi diperluas ke sektor industri lainnya.

Saat ini, program HGBT berlaku untuk 7 jenis sektor industri. Itu terdiri dari industri pupuk, petrokimia, baja, oleokimia, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Artinya ke depan, 7 sektor ini kembali bisa memanfaatkan program gas murah.

"Alhamdulillah dalam ratas kemarin, bahwa Bapak Presiden bukan hanya menyetujui perpanjangan HGBT, bapak presiden menyetujui untuk penambahan sektor-sektor di luar 7 sektor itu harus dikaji lebih dalam," ujarnya dalam acara Launching Peraturan Pemerintahan 20/2024 di Kantor Kemenperin, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat