Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen Dinilai Bisa Jadi Solusi Energi Bersih

JAKARTA, - Perusahaan energi Finlandia, Wartsila, menilai ketidakpastian dalam transisi energi memerlukan fleksibilitas bahan bakar. Teknologi Wärtsilä diklaim memungkinkan konversi pembangkit yang ada menjadi bahan bakar berkelanjutan.
"Dengan kemampuan untuk mencapai campuran hidrogen sebesar 25 persen, memastikan sistem energi tetap adaptif dan tangguh.” kata Direktur Bisnis Energi Australiasia Wärtsilä Energy, Kari Punnonen dalam Indonesia Energy Transition Forum 2024, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (17/9/2024).
Teknologi yang dimaksud yakni pembangkit listrik berbahan bakar hidrogen 100 persen siap pakai berskala besar pertama di dunia, yang menetapkan standar baru untuk solusi energi bersih.
Baca juga: Bappenas: Perlu Pendekatan Khusus untuk Memastikan Kebijakan Transisi Energi Dipahami Masyarakat
Taknologi itu dinilai bisa mendukung Indonesia dan negara-negara lain dalam memenuhi permintaan yang semakin meningkat akan energi yang berkelanjutan dan handal.
Direktur Penjualan Indonesia, Wärtsila Energy, Febron Siregar mengatakan pembangkit listrik Internal Combustion Engine (ICE) sebesar 5GW milik Wärtsilä, yang sudah beroperasi di wilayah seperti Lombok, Bali, dan Sumatra, akan menyediakan daya penyeimbang yang penting.
"Pembangkit listrik ini berperan penting dalam memungkinkan Indonesia mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan, sehingga mengurangi biaya energi dan emisi CO2.” kata dia.
Baca juga: Laporan Terbaru Citi Ungkap Investasi Transisi Energi Meningkat Pesat dari 2013-2023
Adapun ke depan, sistem energi Indonesia di masa depan dinilai akan didominasi oleh energi terbarukan. Pergeseran itu dinilai akan memerlukan penggunaan sumber daya penyeimbang berbasis gas, seperti pembangkit listrik mesin, untuk menjaga stabilitas jaringan dan memastikan pasokan listrik yang andal.
Selain memanfaatkan mesin penyeimbang yang ada, pengenalan solusi hibrida seperti
menggabungkan mesin-mesin ini dengan sistem fotovoltaik (PV) surya baru, menawarkan
Indonesia jalur untuk mengurangi biaya pembangkitan, meningkatkan ketersediaan sistem,
dan mengurangi emisi lebih lanjut.
Sistem hibrida tersebut dinilai tidak hanya meningkatkan keandalan jaringan energi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan keberlanjutan negara.
“Wärtsila sangat yakin bahwa mesin gas mewakili solusi sempurna untuk transisi energi.
Dengan efisiensi, fleksibilitas, kesadaran lingkungan, efektivitas biaya, dan ketahanan yang
luar biasa, mesin gas menawarkan pendekatan holistik untuk produksi energi berkelanjutan.”
kata Febron.
Baca juga: Luhut Sebut RI Punya 400 Proyek Transisi Energi, Termasuk Suntik Mati PLTU Suralaya dan Cirebon
Terkini Lainnya
- Tak Hanya "Hypermarket", Lulu Ingin Bangun Pabrik Pengolahan Daging di RI
- Sepanjang 2023-2025, PLN Tanam 150.000 Pohon Biomassa untuk Dukung Transisi Energi
- Potensi Pelambatan Ekonomi Imbas Kebijakan Efisiensi Anggaran
- Efisiensi Anggaran Kemenhub, KAI Pastikan Kereta Api PSO Masih Ada
- Ada Peluang Ekspansi Pasar, Perundingan Dagang RI-Uzbekistan Segera Terlaksana
- Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Positif, Swasta Dapat Ruang Lebih Besar
- Jepang Minta Dikecualikan dari Tarif Aluminium dan Baja yang Diterapkan Trump
- Anggaran Rp 14 Triliun Diblokir, Bakal Seperti Apa Nasib IKN?
- Temui Menko Airlangga, Emirates Ingin Tambah Frekuensi Penerbangan ke RI
- KAI Tambah Kereta untuk Mudik Lebaran, Tiket Sudah Bisa Dipesan
- Profil Pandu Sjahrir, Keponakan Luhut yang Masuk Danantara
- Iuran BPJS Kesehatan Dipastikan Naik
- Tantangan Industri Perbankan Tahun Ini Menurut Dirut BRI, Apa Saja?
- IBC Indonesia Economic Summit 2025 Dihelat Pekan Depan, Hadirkan 100 Pembicara
- Harga Bahan Pokok 12 Februari 2025: Harga Bawang dan Cabai Rawit Naik
- Impor Beras RI Meroket 121,34 Persen Selama Januari-Agustus 2024
- Gelar Livin' Gamers Festival, Bank Mandiri Hadirkan Pengalaman Beyond Banking untuk Pecinta Gim
- Sejumlah Kerja Sama Strategis untuk Kurangi Emisi Karbon Diteken di ISEW 2024
- Deretan Bisnis Anindya Bakrie, Anak Aburizal Bakrie yang Dongkel Arsjad Rasjid dari Ketum Kadin
- KKP Sebut Industri Susu Ikan Bisa Serap 195.000 Tenaga Kerja