Strategi Jobstreet Siapkan 1 Juta Lowongan Kerja
JAKARTA, - Platform ketenagakerjaan Jobstreet berupaya menciptakan satu juta lowongan kerja melalui penguatan ekosistem pencarian kerja.
Upaya ini dilakukan untuk mendukung visi pemerintah terhindari dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
COO Jobstreet Varun Mehta mengatakan, saat ini industri ketenagakerjaan nasional dihadapi oleh kesenjangan antara kebutuhan pelaku usaha dan keterampilan tenaga kerja. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh data Kementerian Ketenagakerjaan pada 2023.
Baca juga: KKP Sebut Industri Susu Ikan Bisa Serap 195.000 Tenaga Kerja
Dari sisi sumber daya manusia, Mehta bilang, pihaknya berfokus meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) angkatan kerja produktif Indonesia.
Sehingga, pencari kerja memiliki ketrampilan atau skills yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Pada saat bersamaan, Jobstreet menyediakan satu juta lowongan kerja di platform secara gratis sejak Juni 2024. Penawaran iklan pencarian gratis ini dimulai dari daerah di luar pulau Jawa.
Baca juga: Industri Petrokimia di Cilegon Beroperasi Tahun Depan, Bakal Serap 10 Ribu Tenaga Kerja Lokal
"Kami berkomitmen untuk mendukung pasar kerja Indonesia melalui platform online Jobstreet by SEEK dan kantor kami di 7 kota di Indonesia," ujarnya.
Kemudian, untuk memudahkan perusahaan dan pencari kerja, Jobstreet telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI global dari SEEK. Teknologi ini digunakan untuk memudahkan pengolahan data yang masuk ke Jobstreet.
Terkini Lainnya
- Bank Saqu Sukses Tarik Minat Generasi Muda di Synchronize Festival 2024
- PLN Alirkan Listrik Bersih ke 224 Desa, Paling Banyak Indonesia Timur
- Produsen Sarung Tangan Karet Prediksi Penjualan Naik hingga 40 Persen hingga Akhir Tahun
- Kini Belanja di Ranch Market Farmers Market Bisa Pakai Paylater Kredivo
- ITDC Beri Penjelasan soal Kabar Sengketa Lahan di Mandalika
- Siasat BCA Syariah Jaga Pembiayaan Konsumer di Tengah Pelemahan Daya Beli
- Tegaskan Uang Rp 75.000 Masih Berlaku sebagai Alat Pembayaran, BI: Masyarakat Tidak Seharusnya Menolak
- Tegaskan iPhone 16 Belum Bisa Beredar di Indonesia, Kemenperin: Kalau Ada yang Sudah Jual, itu Ilegal
- Deflasi 5 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Barang Impor Banyak Masuk ke Indonesia
- Jadi Role Model Sektor Petrokimia, Pupuk Kaltim Raih The Best State Owned Enterprise di TOP BUMN Awards 2024
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya
- OJK Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan Rindang Sejahtera Finance
- Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Arsjad Rasjid Tak Hadiri Pengumuman Pengurus
- Umumkan Separuh Pengurus Baru Kadin Indonesia, Anindya: 50 Persennya Setelah 20 Oktober
- Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Harga Emas Bakal Kian "Berkilau"?
- Ekonom: Sudah Waktunya BI Turunkan Suku Bunga Acuan
- Petani Hanya Perlu Bayar Rp 36.000 per Hektare untuk Pelindungan dari Risiko Gagal Panen
- KSPI Khawatir Kisruh Kadin Berdampak pada Nasib Para Pekerja
- IHSG Tumbuh di Awal Sesi Perdagangan, Nilai Tukar Rupiah Melemah di Pasar Spot
- Cek Fakta Ucapan Jokowi, Pasir Laut atau Sedimen yang Boleh Diekspor?