Apa Itu Obligasi: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
JAKARTA, - Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang menawarkan stabilitas bagi investor yang mencari pendapatan tetap, dengan risiko lebih rendah dibandingkan saham.
Apa Itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
Instrumen ini menawarkan peluang bagi investor untuk mendapatkan pendapatan tetap melalui bunga atau kupon yang dibayarkan secara berkala, serta pelunasan pokok utang pada waktu yang telah ditentukan.
Baca juga: Tupperware Ajukan Bangkrut, Imbas Permintaan Turun dan Rugi Membengkak
Dibandingkan saham, obligasi dianggap lebih stabil karena memberikan imbal hasil yang cenderung tetap dan risiko yang lebih terkendali.
Obligasi adalah salah satu pilihan investasi di pasar modal selain saham. Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan atas perusahaan, obligasi adalah pinjaman yang investor berikan kepada perusahaan atau pemerintah.
Dengan kata lain, ketika investor membeli obligasi, mereka meminjamkan dana kepada penerbit obligasi dengan harapan mendapatkan bunga dan pengembalian pokok di masa depan.
Baca juga: Strategi Jobstreet Siapkan 1 Juta Lowongan Kerja
Komponen Utama Obligasi
Dikutip dari e-book Pasar Modal yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada beberapa komponen penting dalam obligasi yang perlu dipahami, yakni sebagai berikut:
- Penerbit (Issuer): Pihak yang menerbitkan obligasi, bisa berupa perusahaan atau pemerintah.
- Kupon (Coupon): Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi secara berkala.
- Jatuh Tempo (Time to Maturity): Tanggal di mana penerbit harus melunasi pokok obligasi.
- Pokok (Maturity Value): Nilai nominal obligasi yang akan dilunasi pada jatuh tempo.
- Harga (Price): Harga obligasi saat ditransaksikan di pasar sekunder, yang bisa berbeda dari nilai nominalnya.
Baca juga: Bandung Diguncang 8 Kali Gempa, KCIC Periksa Seluruh Jalur Whoosh
Jenis-jenis Obligasi
Obligasi diklasifikasikan berdasarkan beberapa karakteristik, antara lain:
1. Berdasarkan Sistem Pembayaran Kupon
- Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bonds): Tidak membayar bunga secara berkala, namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
- Obligasi Kupon Tetap (Fixed Coupon Bonds): Membayar bunga dengan besaran tetap yang telah ditetapkan di awal.
- Obligasi Kupon Variabel (Variable Coupon Bonds): Tingkat bunganya bisa berubah sesuai dengan acuan tertentu, seperti suku bunga perbankan.
2. Berdasarkan Penerbit
- Obligasi Korporasi (Corporate Bonds): Diterbitkan oleh perusahaan, baik BUMN maupun swasta.
- Obligasi Pemerintah (Government Bonds): Diterbitkan oleh pemerintah, misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Baca juga: Bursa Kripto CFX Perketat Keamanan Ekosistem Aset Kripto RI
3. Berdasarkan Kepatuhan Syariah
- Sukuk Mudharabah: Obligasi syariah dengan sistem bagi hasil berdasarkan pendapatan emiten.
- Sukuk Ijarah: Obligasi syariah dengan sistem sewa, di mana kupon (fee ijarah) bersifat tetap.
Keuntungan dan Risiko Investasi Obligasi
Investasi obligasi menawarkan tiga jenis keuntungan, yang disebut yield:
- Current Yield: Keuntungan dari pembayaran kupon secara berkala.
- Yield to Maturity: Keuntungan jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo.
- Capital Gain Yield: Keuntungan dari selisih harga beli dan jual obligasi di pasar sekunder.
Namun, seperti halnya instrumen investasi lainnya, obligasi juga memiliki risiko, di antaranya:
- Risiko Gagal Bayar: Penerbit obligasi tidak mampu memenuhi kewajibannya.
- Risiko Likuiditas: Kesulitan dalam menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga yang wajar.
- Risiko Inflasi dan Suku Bunga: Harga obligasi sangat sensitif terhadap perubahan inflasi dan suku bunga. Kenaikan suku bunga biasanya menyebabkan penurunan harga obligasi, begitu pula sebaliknya.
Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu obligasi, komponen penting, jenis, serta keuntungan dan risikonya.
Terkini Lainnya
- Kemenkop UKM Usul KUR bagi Agregator untuk Pertumbuhan Usaha Mikro
- Indonesia Luncurkan INA OECD, Digitalisasi Pertama dalam Aksesi OECD untuk Transparansi
- Deflasi adalah Apa? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Perubahan BPDPKS Jadi BPDP Ditargetkan Rampung Pekan Ini
- IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Lesu
- Ada 1 Juta Formasi PPPK 2024, Ini Pelamar yang Bisa Daftar Periode I
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Jumat 4 Oktober 2024
- Naik Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 4 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Jumat 4 Oktober 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Daging Sapi Murni Turun
- Indonesia Kekurangan Jutaan Talenta Digital, Terutama Ahli Perlindungan Data Pribadi
- IHSG Diprediksi Lanjutkan Tren Penurunan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- Seleksi PPPK 2024 Periode I Dibuka sampai 20 Oktober, Daftar di SSCASN
- Menkominfo: 4 Juta Orang Terlibat Judi "Online", Didominasi Usia 30-50 Tahun
- Prabowo Bakal Tambah K/L Baru, Menpan-RB Siapkan Skema Penambahan ASN
- Tupperware Ajukan Bangkrut, Imbas Permintaan Turun dan Rugi Membengkak
- Apa Itu Pasar Modal: Pengertian, Fungsi, Jenis, Manfaat, dan Contohnya
- Pelabuhan Tuas, Proyek Reklamasi Singapura yang Bergantung Pasir Impor
- Bursa Kripto CFX Perketat Keamanan Ekosistem Aset Kripto RI
- Cara Beli Tiket BRI Liga 1 via Aplikasi BRImo