pattonfanatic.com

Pertama Kali sejak Januari 2021, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Ilustrasi Bank Indonesia (BI).
Lihat Foto

JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen ke level 6,00 persen.

Penurunan suku bunga acuan ini menjadi yang pertama kalinya sejak Januari 2021.

Selain itu, bank sentral juga memangkas tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 0,25 persen. Dengan demikian, suku bunga deposito facility tetap sebesar 5,25 persen dan lending facility sebesar 6,75 persen.

Baca juga: Ekonom: Sudah Waktunya BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ketiga dari kiri) bersama Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (ketiga dari kanan), dan para Deputi Gubernur (dari kiri) Aida S. Budiman, Doni P. Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta memberikan pemaparan kepada media terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Selasa (21/8/2024). BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap di level 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen, dan suku bunga lending facility tetap 7 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ketiga dari kiri) bersama Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (ketiga dari kanan), dan para Deputi Gubernur (dari kiri) Aida S. Budiman, Doni P. Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta memberikan pemaparan kepada media terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Selasa (21/8/2024). BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap di level 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen, dan suku bunga lending facility tetap 7 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesis pada tanggal 17 dan 18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

"Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi pada tahun 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5 plus minus 1 persen, penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah, dan perlunya upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional," sambungnya.

Keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan diambil dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian global. Bank sentral menilai, ketidakpastian pasar keuangan global kian mereda.

Meredanya ketidakpastian pasar keuangan global ditandai dengan laju inflasi AS yang kian melambat dan mendekati target jangka panjang, yakni 2 persen secara tahunan.

Baca juga: Waspada Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Ekonom Dorong BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Hal ini membuat ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) semakin kuat, bahkan lebih cepat dan lebih besar dari proyeksi semula.

"Indeks mata uang dollar AS terhadap mata uang negara utama, atau sering disingkat DXY juga melemah," kata Perry.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat