Alasan BI Tak Tunggu The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate atau BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen ke level 6 persen.
Keputusan ini di luar ekspektasi sejumlah ekonom yang memprediksi BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,25 persen seperti pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Agustus 2024.
Pasalnya sejumlah ekonom memproyeksi, BI masih akan menunggu keputusan arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), sebelum memangkas BI Rate.
Baca juga: Pertama Kali sejak Januari 2021, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
The Fed dijadwalkan baru akan mengumumkan hasil pertemuannya pada Kamis (19/9/2024) dini hari waktu Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, momen pemangkasan suku bunga acuan BI sudah tepat. Menurutnya, terdapat beberapa alasan BI tidak perlu menunggu The Fed untuk menurunkan BI Rate.
Pertama, arah kebijakan suku bunga The Fed dinilai sudah lebih jelas.
Berdasarkan hasil "bacaan" BI, The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali di sisa tahun ini, di mana pelonggaran kebijakan moneter bakal mulai dilakukan pada September ini.
Baca juga: Ekonom: Sudah Waktunya BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Perry pun meyakini, probabilitas penurunan suku bunga The Fed yang dimulai pada September besar. Pasalnya, laju inflasi AS kian melandai, dan mendekati target jangka panjang di kisaran 2 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Perkiraan kami dengan data terbaru, asesmen terbaru, kemungkinan-kemungkinan turunnya adalah September, November, dan Desember tahun ini, masing-masing 25 basis poin," tutur dia, dalam konferensi pers di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Terkini Lainnya
- Kemenkop UKM Usul KUR bagi Agregator untuk Pertumbuhan Usaha Mikro
- Indonesia Luncurkan INA OECD, Digitalisasi Pertama dalam Aksesi OECD untuk Transparansi
- Deflasi adalah Apa? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Perubahan BPDPKS Jadi BPDP Ditargetkan Rampung Pekan Ini
- IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Lesu
- Ada 1 Juta Formasi PPPK 2024, Ini Pelamar yang Bisa Daftar Periode I
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Jumat 4 Oktober 2024
- Naik Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 4 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Jumat 4 Oktober 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Daging Sapi Murni Turun
- Indonesia Kekurangan Jutaan Talenta Digital, Terutama Ahli Perlindungan Data Pribadi
- IHSG Diprediksi Lanjutkan Tren Penurunan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- Seleksi PPPK 2024 Periode I Dibuka sampai 20 Oktober, Daftar di SSCASN
- Menkominfo: 4 Juta Orang Terlibat Judi "Online", Didominasi Usia 30-50 Tahun
- Prabowo Bakal Tambah K/L Baru, Menpan-RB Siapkan Skema Penambahan ASN
- Masa Depan Grasberg, Tambang Freeport di Papua
- Pertama Kali sejak Januari 2021, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
- Luhut Dorong Bali International Airshow 2024 Tarik Investor Transportasi Udara
- InJourney Lakukan Penataan Ulang Kawasan Candi Borobudur
- Apa Itu Obligasi: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya