Dualisme Kepemimpinan Kadin Berpotensi Bikin Investasi Melambat
JAKARTA, - Ekonom menilai dualisme kepemimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dapat berdampak ke investasi yang masuk ke Indonesia.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Kadin Indonesia selama ini berperan menjadi jembatan yang mempertemukan calon investor dan mitra lokal potensial.
Kadin juga menjembatani investor dengan pemerintah terutama untuk perizinan usaha dan insentif.
Baca juga: KSPI Khawatir Kekisruhan Kadin Berdampak pada Nasib Para Pekerja
Dengan adanya dualisme kepemimpinan tersebut, maka investor dan pengusaha akan kebingungan untuk bekerja sama dengan Kadin yang mana sehingga peran Kadin untuk menarik investor menjadi tidak berjalan maksimal.
"Ada risiko dampak ke perlambatan investasi, terutama investasi asing yang kesulitan mencari mitra lokal karena dualisme Kadin," ujarnya kepada , Rabu (18/9/2024).
Selain itu, adanya dualisme kepemimpinan yang terjadi di masa transisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto ini akan membuat reputasi Kadin Indonesia di mata investor menjadi turun.
Sebab, Kadin yang seharusnya menjadi corong untuk menyuarakan aspirasi pengusaha ke pemerintah menjadi disusupi oleh kepentingan politik. Kata Bhima, hal ini menjadi cerminan iklim berusaha di Indonesia yang kurang baik.
Baca juga: Kadin Provinsi Buka Suara, Ada yang Sebut Munaslub Gerakan Kudeta
"Iya akan turun karena internal pengusaha sedang tidak solid. Dan terkesan kadin jadi organisasi politik bukan representasi pengusaha," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai, dampak pelemahan investasi ini dapat dihindari apabila masalah internal ini dapat segera diselesaikan.
Sebab, dualisme kepemimpinan yang tidak segera ditangani ini dapat menimbulkan persepsii negatif dari investor terhadap investasi di Indonesia yang kemudian akan mengganggu investasi masuk ke Tanah Air.
Terkini Lainnya
- Marlin Natuna: Proyek Modifikasi Kapal Tanker Jadi Penyimpanan dan Pembongkaran Migas Pertama di RI
- Cara Mudah Bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Secara Online
- Kerja Sama BRI dan PELNI: Mudahkan Reservasi Tiket Kapal Laut
- Panduan Cek Kode SWIFT Bank Mandiri untuk Transaksi Internasional
- Jasa Marga Catat Aset Rp 133 Triliun di Semester I-2024
- Saat Bersama YDBA, UMKM Naik Kelas dan Tembus Kemandirian...
- Balada Kelas Menengah yang Susah Kaya, Terjepit, dan Makin Tergerus
- Gelar Investor Daily Summit, Bos BNI: Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
- PPKGBK Akan Kelola JCC Secara Mandiri, Disiapkan Jadi Pusat MICE Dunia
- Bank Mandiri Kucurkan Fasilitas Pinjaman Rp 19,24 Triliun kepada Anak Usaha PTBA
- Dirut PGN Pastikan Pemanfaatan Jargas Rumah Tangga di Sleman Lancar
- BPR Berguguran, LPS Pastikan Punya Uang Cukup Bayar Klaim Nasabah
- Galeri 24 Beri Edukasi Masyarakat tentang Manfaat Investasi Emas
- Komitmen Tumbuh bersama Indonesia, Sampoerna Bangun Keberlanjutan dan Hadirkan Manfaat bagi Masyarakat Luas
- Ida Fauziyah Mundur, Jokowi Tunjuk Airlangga Hartarto Jadi Plt Menaker
- Menteri Rosan: Investasi Serap 7,1 Juta Tenaga Kerja di Periode Kedua Jokowi
- Kala Harta 50 Orang Terkaya RI Meningkat Pesat, tetapi Upah Pekerja Hanya Tumbuh 15 Persen...
- Mendorong Penerapan Ekonomi Sirkular pada Industri PVC
- Alasan BI Tak Tunggu The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan
- Masa Depan Grasberg, Tambang Freeport di Papua
- Pertama Kali sejak Januari 2021, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
- Luhut Dorong Bali International Airshow 2024 Tarik Investor Transportasi Udara