pattonfanatic.com

Upaya Perbaikan Kualitas Aset BNI Diapresiasi DPR

Ilustrasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Lihat Foto

JAKARTA, - Komisi XI DPR RI menyoroti kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang dinilai mampu bertahan dan tumbuh dengan baik di tengah tekanan global.

Selain itu, di tengah gejolak ekonomi dunia, BNI juga tetap berkomitmen menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebuah langkah berani mengingat penyaluran KUR di situasi tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan, BNI layak diapresiasi karena tetap tumbuh meski berada dalam situasi ekonomi yang memerlukan kewaspadaan tinggi.

Baca juga: Kantor Perwakilan BNI di Sydney Siap Jadi Kantor Cabang Tahun Depan

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/ANTON_AV Ilustrasi bank.

"Kinerja BNI perlu diapresiasi, mereka tetap tumbuh di saat kita sedang dalam situasi perlu kewaspadaan," ujar Misbakhun dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).

Salah satu tantangan utama yang dihadapi BNI, seperti yang disampaikan Misbakhun, adalah menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di level yang sehat.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, BNI mampu menunjukkan perbaikan dalam kualitas aset, dengan mencatatkan penurunan rasio NPL menjadi 2 persen per Juni 2024, dibandingkan 2,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Tak hanya itu, rasio Loan at Risk (LaR) BNI juga mengalami perbaikan signifikan, turun dari 16,1 persen pada Juni 2023 menjadi 12,3 persen pada Juni 2024. Perbaikan ini menunjukkan kemampuan BNI dalam menjaga kualitas kredit, meski di tengah ketidakpastian ekonomi.

Baca juga: BNI Resmikan Kantor Perwakilan di Sydney, Jadi Bank RI Pertama di Australia

Meskipun indikator kualitas aset menunjukkan perbaikan yang kuat, BNI terus mengimbanginya dengan penyediaan pencadangan pada level yang cukup untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian di masa mendatang.

Hingga semester I 2024, rasio pembentukan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap total kredit mencapai 1 persen, turun dari 1,4 persen pada tahun sebelumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat