Siapa Pemilik Tupperware dan Bagaimana Awal Mulanya Digemari Ibu-ibu?
- Para ibu rumah tangga di Indonesia tampaknya akan kehilangan perlengkapan wadah plastik dan minuman berkulitas tinggi bermerek Tuppperware. Pasalnya, brand asal Amerika Serikat ini resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Selasa, 17 September 2024 (Tupperware bangkrut).
Selama bertahun-tahun, Tupperware terus berjuang dari kerugian dan beban keuangan yang terus meningkat. Di sisi lain, penjualan perusahaan ini terus mengalami penurunan.
Merujuk pada dokumen permohonan kebangkrutan yang mereka ajukan ke pengadilan, Tupperware masih memiliki aset 500 juta dollar AS hingga 1 miliar dollar AS. Kendati demikian utang perusahaan jauh lebih besar, disebut-sebut mencapai 10 miliar dollar AS.
Sebagai produsen alat rumah tangga terutama peralatan dapur dan makanan, Tupperware harus bersaing sengit dengan kompetitornya yang menjual produknya jauh lebih murah.
Baca juga: Tupperware Bangkrut dan Alasan Pelik di Baliknya
Selain itu, Tupperware juga dianggap kurang bisa menarik minat para pembeli dari kalangan muda. Perusahaan pun sempat berupaya mencari pendanaan agar tetap bisa bertahan, namun kemudian memutuskan mengajukan perlindungan kebangkrutan.
Sejarah Tupperware
Dikutip dari laman resmi Tupperware Indonesia, pada awalnya, pendiri dan pemilik Tupperware adalah Earl Silas Tupper. Nama produknya diambil dari nama belakangnya.
Ia merupakan seorang pebisnis kelahiran Amerika Selatan tahun 1907, memprakarsai lahirnya produk berkualitas yang beberapa dekade kemudian dikenal dengan nama Tupperware.
Sejak usia 21 tahun, Tupper bekerja di sebuah perusahaan yang berfokus pada riset dan inovasi. Kariernya cukup lama di sana.
Selama bekerja di perusahaan tersebut, ia berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wadah Penyimpanan Makanan Selain Tupperware
Pada tahun 1938, Tupper keluar dari pekerjaannya dan mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T.
Pada tahun 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II, dengan meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut pasar dengan antusias, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.
Bahan yang digunakan Tupperware diklaim memiliki kualitas terbaik, aman bagi kesehatan, serta ramah lingkungan. Produk Tupperware juga telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA, dan FS.
Pemilik Tupperware
Dikutip dari CNN, saat ini pemegang saham dominan di Tupperware Brands Corp (pemilik Tupperware) adalah BlackRock Fund Advisors, The Vanguard Group, Millennium Management, Allspring Global Investments, dan puluhan investor lainnya dengan porsi saham bervariasi.
Di Indonesia, distribusi produk-produk Tupperware berada di bawah bendera PT Tupperware Indonesia yang berkantor pusat di Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: Tupperware Resmi Ajukan Bangkrut, Apa Penyebabnya?
Meski brand ini berasal dari AS, sebagian produk Tupperware di Tanah Air juga diproduksi di dalam negeri.
Terkini Lainnya
- Airlangga Sebut Penurunan Suku Bunga BI Dapat Menstimulus Sektor Riil
- Gaji UMR Pandeglang 2025 dan Kenaikannya 5 Tahun Terakhir
- KISI Asset Management Masuk Jajaran 3 Besar Peningkatan Dana Kelolaan
- Gaji UMR Lebak 2025, Paling Rendah di Banten
- Gaji UMR Cilegon 2025, Tertinggi di Banten dan ke-6 di Indonesia
- Simak Daftar Terbaru 21 Koperasi "Open Loop" yang Bakal Diawasi OJK
- Indonesia Gabung BRICS, Demi Apa?
- Airlangga Sebut Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi Bukan Bagian Proyek Giant Sea Wall
- Kenapa Prabowo Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Banyak Dikerjakan Swasta?
- Puji Suku Bunga Acuan BI Turun, Menko Airlangga: Baik Sekali...
- Anindya Bakrie Sah Jadi Ketum Kadin 2024-2029, Konflik Kepengurusan Pun Resmi Selesai...
- Wall Street Tergelincir, Saham Teknologi Besar Rontok
- IHSG Diprediksi Menguat di Akhir Pekan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- ShopeePay Hadirkan Promo Serba Seribu, Bisa Dapat iPhone Setiap Hari
- Hexindo Adiperkasa Perkuat Dukungan untuk Industri Tambang di Indonesia
- 3 Contoh Pajak Subjektif yang Berlaku di Indonesia dan Negara Lain
- Klarifikasi BPJS Kesehatan soal Potensi Kerugian Rp 20 Triliun akibat "Fraud"
- Alasan Sri Mulyani Pernah Naikkan Tukin Kemenkeu Hampir 300 Persen
- Kemenkop UKM Buka Lowongan Kerja hingga 26 September 2024, Simak Kualifikasinya
- BRI Insurance dan BRI Serahkan Klaim Asuransi ke Pedagang Pasar Kutoarjo Korban Kebakaran